bacakoran.co

Netizen Was-was Siswa Makin Bodoh dan Tak Berpikir Kritis dari Saran Wapres Gibran Rakabuming Pakai AI

Gibran Rakabuming viral usat dorong adaptasi AI untuk siswa Indonesia-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Wapres Gibran Rakabuming viral lantaran mendorong siswa Indonesia adaptasi AI yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas siswa.

Alih-alih terbantu dengan pengunaan AI, netizen mensinyalir bahwa bisa berdampak membuat siswa bodoh dan tak dapat berpikir kritis.

Bahkan Gibran diduga seolah terang-terangan ingin membuat generasi bangsa Indonesia bodoh.

"wapres yg terang2an berusaha membuat bodoh sebuah generasi bangsanya sendiri... fungsinya siswa belajar tuh biar otaknya dipakai. Punya pola pikir. Punya kekritisan berpikir. disuruh pake Ai, ya sama aja ngajak siswa utk males mikir." Tulis akun X/@Adith1188.

BACA JUGA:Netizen Kritik Pedas Wapres Gibran Rakabuming, Usai Dorong Siswa Indonesia Adaptasi AI

BACA JUGA:Indonesia Gelap Viral Lagi Susah Cari Kerja di Indonesia, Netizen Sentil Gibran Pake Power Bapak Jadi Wapres

"Jd ini konteks nya nyelesain soal pelajaran ya? Edan???? Dulu yg ajarin jalan tikus beresin soal tuh bimbel biasanya biar cpt kerjain soal. Itu pun di sekolah guru ttp ajarin cara yg berurutan dan ttp harus bs pake cara yg berurut. Biar paham apa yg dipelajari secara keseluruhan" tulis akun X/@prameswawa.

Bahkan seorang guru juga tampak mengomentari permasalahan ini dan menyebut kalau sebaiknya sista dicegah untuk terbiasa menggunakan AI.

"Sebagai guru aku berusha mencegah siswaku terbiasa pakai AI untuk mencari jawaban. Agar mereka terbiasa utk berpikir kritis, mencari informasi dgn membaca, dan jg problem solving" Tulis akun X/@awranika.

Berikut momen Wapres Gibran menekankan pentingnya adaptasi siswa terhadap AI, mengingatkan keseimbangan teknologi dan pemahaman konsep dasar pembelajaran selengkapnya.

BACA JUGA:Demonstrasi 'Indonesia Gelap' di Makassar, Blokade Jalan, Soroti Kebijakan Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Gibran Rakabuming Raka Cek Pangkalan Gas 3 Kg Terkait Kelangkaannya!

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengunjungi SMA Negeri 66 Jakarta yang terletak di Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. 

Kunjungan Wapres merupakan bagian dari Program Nasional Digital AI (Pandai) yang diadakan oleh AICO, komunitas kecerdasan buatan (AI) terbesar di Indonesia. 

Netizen Was-was Siswa Makin Bodoh dan Tak Berpikir Kritis dari Saran Wapres Gibran Rakabuming Pakai AI

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - wapres gibran rakabuming viral lantaran mendorong siswa indonesia yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas siswa.

alih-alih terbantu dengan pengunaan ai, netizen mensinyalir bahwa bisa berdampak membuat siswa bodoh dan tak dapat berpikir kritis.

bahkan gibran diduga seolah terang-terangan ingin membuat generasi bangsa indonesia bodoh.

"wapres yg terang2an berusaha membuat bodoh sebuah generasi bangsanya sendiri... fungsinya siswa belajar tuh biar otaknya dipakai. punya pola pikir. punya kekritisan berpikir. disuruh pake ai, ya sama aja ngajak siswa utk males mikir." tulis akun x/@adith1188.

"jd ini konteks nya nyelesain soal pelajaran ya? edan???? dulu yg ajarin jalan tikus beresin soal tuh bimbel biasanya biar cpt kerjain soal. itu pun di sekolah guru ttp ajarin cara yg berurutan dan ttp harus bs pake cara yg berurut. biar paham apa yg dipelajari secara keseluruhan" tulis akun x/@prameswawa.

bahkan seorang guru juga tampak mengomentari permasalahan ini dan menyebut kalau sebaiknya sista dicegah untuk terbiasa menggunakan ai.

"sebagai guru aku berusha mencegah siswaku terbiasa pakai ai untuk mencari jawaban. agar mereka terbiasa utk berpikir kritis, mencari informasi dgn membaca, dan jg problem solving" tulis akun x/@awranika.

berikut momen wapres gibran menekankan pentingnya adaptasi siswa terhadap ai, mengingatkan keseimbangan teknologi dan pemahaman konsep dasar pembelajaran selengkapnya.

wakil presiden (wapres)  mengunjungi sma negeri 66 jakarta yang terletak di pondok labu, kecamatan cilandak, jakarta selatan. 

kunjungan  merupakan bagian dari program nasional digital ai (pandai) yang diadakan oleh aico, komunitas kecerdasan buatan (ai) terbesar di indonesia. 

dalam kunjungan tersebut wapres gibran menekankan pentingnya bagi siswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi khususnya ai.

sebagai sekolah yang sudah memiliki fasilitas berbasis ai gibran memberikan pesan kepada siswa-siswi sman 66 jakarta agar dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijaksana. 

menurutnya ai dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas siswa. 

namun gibran juga mengingatkan agar siswa tidak sepenuhnya bergantung pada ai. 

dia menekankan pentingnya tetap mempelajari rumus-rumus yang diajarkan oleh guru. 

"terkait menjadikan ai ini sebagai mata pelajaran tambahan atau mata pelajaran pilihan," ujar gibran. 

dengan demikian siswa dapat memahami masalah secara menyeluruh dan menyelesaikannya dengan lebih cepat menggunakan ai.

“mungkin sebelumnya menyelesaikan ini dalam waktu 5 menit, 10 menit dengan ai mungkin bisa 1 menit, 2 menit lebih cepat,” tambahnya.

wapres gibran menambahkan bahwa banyak negara di dunia telah membekali generasi mudanya dengan keterampilan ai.

oleh karena itu ia berharap indonesia juga mampu beradaptasi dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi ini. 

"ai tidak akan menggantikan manusia, tapi manusia yang tidak mau menggunakan ai, yang enggan beradaptasi, akan tertinggal oleh mereka yang memanfaatkan teknologi ini," tegasnya.

setelah kunjungannya, video kegiatan tersebut diunggah kembali akun twitter @araitulaki pada 16 maret 2025. 

"ada ai, murid sekolah gak perlu belajar lagi. nasehat gibran @gibran_tweet kepada para para siswa emang sangat luar biasa, sungguh ber level tinggi," tulis @araitulaki.

video ini telah ditonton sebanyak 65 ribu kali dan mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen. 

"dulu kami waktu sekolah hafal isi butir butir pancasila, bolehkah kami meminta wapres untuk melafalkan butir butir pancasila tanpa membaca teks," tulis @sambinggo_s.

beberapa netizen juga mengingatkan pentingnya berpikir kritis dan tidak sepenuhnya mengandalkan teknologi. 

"dulu kita sekolah, kalau pelajaran yang ada hitung2annya aja gak boleh pakai kalkulator. biar otak kita dipakai mikir," ungkap @03juiceone.

"sebagai guru aku berusha mencegah siswaku terbiasa pakai ai untuk mencari jawaban. agar mereka terbiasa utk berpikir kritis, mencari informasi dgn membaca, dan jg problem solving," tulis @awranika.

Tag
Share