bacakoran.co - dunia pendidikan indonesia akan kembali bernuansa ‘jadul’!
setelah sekian tahun menerapkan tanpa penjurusan.
kini siswa sma harus siap menyambut kembalinya jurusan ipa, ips, dan bahasa layaknya era orang tua mereka dulu.
menteri pendidikan dasar dan menengah, mengumumkan, sistem penjurusan akan kembali diterapkan untuk menyesuaikan format tes kompetensi akademik (tka) yang berfokus pada mata pelajaran spesifik.
“dengan adanya tka berbasis mapel, maka penjurusan seperti ipa, ips, dan bahasa akan kembali diberlakukan,” ujar mu’ti di kantor kemendikdasmen.
apa bedanya dengan sistem lama?
di bawah sistem baru ini, semua siswa sma tetap akan mengikuti mata pelajaran wajib, seperti bahasa indonesia dan matematika.
namun mereka juga harus memilih dua mata pelajaran pilihan sesuai jurusan yang diambil.
contohnya:
- siswa jurusan ipa bisa memilih fisika atau biologi
- siswa jurusan ips bisa memilih ekonomi atau sejarah
- jurusan bahasa bisa fokus pada mata pelajaran kebahasaan lainnya
“skor dari tes ini akan jadi indikator kemampuan akademik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. jadi bukan sekadar formalitas,” jelas mu’ti.
tes bukan penentu kelulusan
wakil menteri pendidikan, atip latipulhayat menambahkan, tka tidak akan dijadikan dasar kelulusan siswa.
melainkan hanya untuk mengukur kapasitas akademik yang dapat digunakan oleh universitas atau institusi lain sebagai acuan.
tka untuk sma/smk akan dimulai november 2025, sedangkan untuk sd dan smp, tes dijadwalkan maret–mei 2026.
khusus jenjang sd dan smp, tka hanya menguji bahasa indonesia dan matematika, tanpa mapel pilihan.
kembali dari kurikulum merdeka
sebelumnya, penjurusan di sma dihapus saat era menteri nadiem makarim, sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka yang sudah berjalan sejak 2021.
kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan, anindito aditomo, kala itu menjelaskan jika penghapusan jurusan bertujuan mendorong eksplorasi minat dan bakat siswa secara fleksibel.
kurikulum merdeka pun membuka kesempatan siswa dari semua latar belakang jurusan untuk mendaftar ke program studi mana pun di perguruan tinggi.
“dengan sistem penjurusan lama, siswa non-ipa merasa terdiskriminasi. kurikulum merdeka menghapus sekat itu,” ujar anindito saat dihubungi.
lalu, kenapa jurusan kembali?
kembalinya jurusan dinilai sebagai upaya penyesuaian terhadap tka, yang dianggap lebih realistis dalam mengukur kesiapan akademik berdasarkan jalur yang lebih terfokus.
namun, keputusan ini memicu reaksi beragam di masyarakat.
ada yang menyambut baik karena dinilai lebih terstruktur.
tapi tak sedikit yang menilai ini langkah mundur dari semangat kebebasan belajar yang diusung sebelumnya.