bacakoran.co - dunia pendidikan agama kembali tercoreng oleh aksi bejat seorang oknum pimpinan pondok pesantren (ponpes) di , nusa tenggara barat (ntb).
kabar ketua ponpes rudapaksa 20 santriwati ini membuat rakyat geram dan tak habis pikir dengan seringnya terjadi kasus pencabulan dalam lingkungan pesantren.
pelaku berinisial af, melakukan dengan modus menjanjikan keberkahan agar korban melahirkan anak-anak baik, mirip dengan tokoh dalam film “bidaah.”
pelaku kini telah diamankan polisi pada 21 april 2025.
dilansir dari tribunnews, af, yang merupakan ketua yayasan ponpes di gunung sari, lombok barat, melakukan aksinya dengan modus ritual “pencucian rahim” untuk melahirkan anak wali.
ketua lembaga perlindungan anak (lpa) kota mataram, joko jumadi, mengungkapkan setidaknya ada 20 korban, meskipun hanya beberapa yang berani melapor.
korban terinspirasi untuk speak up setelah menonton film bidaah yang mengisahkan tokoh walid dengan modus serupa.
pihak ponpes telah memberhentikan af dari jabatannya, dan kasus ini kini ditangani polresta mataram, seperti yang dijelaskan joko.
netizen pun ramai mengomentari unggahan tersebut, mengecam keras perilaku af dan menyuarakan kekecewaan terhadap dunia pendidikan agama dalam postingan viral akun @heraloebss.
“maraknya kejadian hal semacam ini salah satunya akibat masyarakat sudah tidak paham soal budaya negeri nya sendiri” @assyifatulalif.
“memang sangat dahsyat perang melawan atau mengendalikan nafsu itu.????” @ghosper76.
“bukan cuma wajahnya saja yg tercoreng namun agamanya serta yg seagama dengannya,saya jg pun ikut malu” @anjasumara20167.
“krisis moral.. menjaga kelaminnya sendiri yg nakal aja gak bisa. gmn mau menjaga moral dan menjaga nama baik agama ? sibuk mengumbar nafsu, mengumbar syahwat dan merusak. semua akan ada akhirnya. alam membersihkan dirinya. yg jahanam mati dlm keadaan kotor dan blm bertobat ?” @pasar_gambir99.
“banyak bgt ponpes2 kaya gini...ati2...urus anak sebisanya...ga siap urus anak...jangan bikin anak dulu” @rahkainiskala.
“lagi dan lagi tokoh agama ????” @wahyu_on7.
“oknum cabul ‼️” @3d1_14.
“jaing ini mah bukan roang” @daprimax.
"walid itu emang inspirasi dari aliran sesat asal indonesia” @ruslimuhyidin1.
“"walid nak dewi boleh?"” @l0veis_you.
sebelumnya juga di ponpes ngawi terjadi kasus pencabulan santri sesama jenis oleh ulama terkenal, berikut selengkapnya.
sebuah kasus mengejutkan mengguncang masyarakat ngawi setelah seorang ulama terpandang yang juga mantan pemimpin ormas terbesar di indonesia ditangkap oleh pihak kepolisian.
pelaku, yang berinisial aur, diduga melakukan pencabulan terhadap santri laki-laki di bawah umur di salah satu terkemuka di desa gedung harjo, kabupaten ngawi.
dengan wajah tertunduk, aur hanya bisa pasrah saat digelandang ke mapolres ngawi.
penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan mengenai dugaan tindak pidana pencabulan yang melibatkan seorang santri berinisial mh, yang juga masih di bawah umur.
polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan menyita sejumlah barang bukti dari rumah pelaku yang terletak di sekitar pondok pesantren.
saat ini, status aur telah ditingkatkan menjadi tersangka.
"kasus pencabulan ini terbongkar setelah adanya laporan yang kami terima. kami telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti," ungkap akp joshua peter krisnawan, kasatreskrim polres ngawi.
akp joshua peter krisnawan, juga menyatakan bahwa mereka masih mendalami kemungkinan adanya korban lain dalam kasus ini.
"kami akan terus menghimpun keterangan dari pihak-pihak terkait untuk memastikan semua aspek kasus ini terungkap," tambahnya.
akibat perbuatannya, aur akan dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dan undang-undang tindak pidana kekerasan seksual, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat pelaku adalah seorang ulama yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat.
kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama para orang tua yang mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mereka di lingkungan pendidikan agama.
banyak yang berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan bagi korban.
pihak pondok pesantren juga diharapkan memberikan klarifikasi dan dukungan kepada korban serta keluarganya.
kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak, terutama di lingkungan pendidikan.
dengan penangkapan ini, diharapkan masyarakat semakin waspada dan peduli terhadap isu-isu perlindungan anak, serta mendorong tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan seksual.
kasus ini akan terus dipantau oleh publik dan diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan anak di indonesia.