bacakoran.co

WOW! TNI AL Nunggak Utang BBM Rp3,2 Triliun ke Pertamina, Minta Dihapus?

Mesin kapal perang TNI AL tetap harus menyala meski tengah berlabuh demi menjaga fungsi vital seperti AC, peralatan elektronik dan alat-alat sensitif agar tidak rusak sehingga membuat kebutuhan BBM sangat tinggi.--istimewa

BACAKORAN.CO - Tak heran keuangan PT Pertamina sempat ‘berdarah-darah’.

Perusahaan plat merah itu harus menanggung beban berat utang pemerintah.

Salah satu sumber utang besar tersebut ternyata datang dari TNI Angkatan Laut (AL).

Fakta ini diungkap langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, Senin (28/4/2025).

BACA JUGA:Nicke Widyawati Terancam Dipanggil Kejagung? Ini Fakta dan Jejak Karier Eks Bos Pertamina!

BACA JUGA:Diperiksa Kejagung, Ahok Bongkar ‘Dosa Lama’ Pertamina: Bawa Bukti Rapat Penting!

Dalam pengakuannya, Ali mengungkapkan jika TNI AL punya tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (BBM) ke Pertamina dengan nilai yang fantastis Rp3,2 triliun.

"Awalnya tunggakan bahan bakar itu Rp2,25 triliun, sekarang membengkak lagi jadi Rp3,2 triliun. Ini sudah sangat mengganggu operasional kami. Harapannya utang ini bisa diputihkan saja," ungkap Ali seperti dilansir dari CNBCIndonesia.com, Selasa (29/4/2025).

Kapal Diam Saja, BBM Tetap Jalan

Ali membeberkan, kebutuhan BBM TNI AL memang tak bisa dianggap remeh.

BACA JUGA:Penuhi Panggilan Kejagung, Ahok Bawa 'Senjata Rahasia' Siap Buka-bukaan soal Korupsi Minyak Pertamina!

BACA JUGA:Geger! Misteri Amplop Cokelat di Rapat Komisi VI dengan Pertamina, Ternyata Isinya

Bahkan saat kapal-kapal perang itu berlabuh dan tampak "tidur", mesin tetap harus menyala demi menjaga fungsi vital seperti AC dan peralatan elektronik.

"Kalau AC mati, alat-alat sensitif di kapal bisa rusak. Mau tak mau, diesel harus terus hidup. Ini kenapa kebutuhan BBM kami sangat tinggi," jelasnya.

WOW! TNI AL Nunggak Utang BBM Rp3,2 Triliun ke Pertamina, Minta Dihapus?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - tak heran keuangan sempat ‘berdarah-darah’.

perusahaan plat merah itu harus menanggung beban berat utang pemerintah.

salah satu sumber utang besar tersebut ternyata datang dari .

fakta ini diungkap langsung oleh kepala staf angkatan laut (ksal) laksamana tni muhammad ali saat rapat dengar pendapat (rdp) dengan komisi i dpr ri, senin (28/4/2025).

dalam pengakuannya, ali mengungkapkan jika tni al punya tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (bbm) ke pertamina dengan nilai yang fantastis rp3,2 triliun.

"awalnya tunggakan bahan bakar itu rp2,25 triliun, sekarang membengkak lagi jadi rp3,2 triliun. ini sudah sangat mengganggu operasional kami. harapannya utang ini bisa diputihkan saja," ungkap ali seperti dilansir dari cnbcindonesia.com, selasa (29/4/2025).

kapal diam saja, bbm tetap jalan

ali membeberkan, kebutuhan bbm tni al memang tak bisa dianggap remeh.

bahkan saat kapal-kapal perang itu berlabuh dan tampak "tidur", mesin tetap harus menyala demi menjaga fungsi vital seperti ac dan peralatan elektronik.

"kalau ac mati, alat-alat sensitif di kapal bisa rusak. mau tak mau, diesel harus terus hidup. ini kenapa kebutuhan bbm kami sangat tinggi," jelasnya.

harga industri bikin teriak!

tak berhenti di situ, ali juga curhat soal beban lain yang memberatkan.

tni al hingga kini masih harus membeli bbm dengan harga industri, bukan harga subsidi seperti yang dinikmati institusi lain semacam polri.

ia berharap ke depan, pengelolaan bahan bakar untuk tni bisa langsung ditangani kementerian pertahanan (kemhan) agar lebih efisien dan ada potensi mendapat subsidi.

"kami juga diharuskan menggunakan b35 (biodiesel 35%) sekarang. tapi ini bikin masalah baru. banyak kapal harus sering ganti filter, biaya operasional malah makin membengkak," beber ali.

Tag
Share