bacakoran.co

Viral! Kakek di Samosir Diduga Cabuli Cucu Berusia 3,5 Bulan, Ini Kata Polisi

Kakek di Samosir Diduga Cabuli Cucu Berusia 3,5 Bulan--Instagram pembasmi.kehaluan.reall

BACAKORAN.CO - Sebuah video pengakuan seorang ibu muda asal Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mendadak viral di media sosial usai ia menyampaikan dugaan bahwa bayi perempuannya yang baru berusia 3,5 bulan menjadi korban pencabulan oleh kakeknya sendiri. 

Unggahan video tersebut sontak menuai kecaman publik dan mendorong gelombang simpati serta tuntutan agar aparat hukum segera bertindak.

Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin (5/5/2025), sang ibu terlihat sedang menggendong bayinya di sebuah ruangan dengan sejumlah orang di sekelilingnya. 

Dengan suara penuh emosi, ia mengisahkan kondisi sang anak yang sempat mengalami kejang-kejang dan sesak napas, yang kemudian memunculkan kecurigaan bahwa terjadi sesuatu yang tidak wajar pada tubuh bayi tersebut.

BACA JUGA:MBG Kembali Menelan Korban, Puluhan Pelajar di PALI Diduga Keracunan Usai Santap Siang Lauk Ikan Tongkol

BACA JUGA:Lagi Sibuk Angkut Jemaah Haji, Garuda Indonesia 'Parkir' 15 Pesawat, Ini Biang Keroknya!

"Kalau saya visum berarti harus ke polres sini. Apakah benar ini kemaluan putri saya rusak? Nangisnya itu lo bu, sampai kejang-kejang pas kejadian, napas sudah sesak. Sedangkan saya hamil enam bulan suami saya selingkuh, orang sunda, double penderitaanku, ini (bayi) juga menderita," ujar wanita itu dalam video.

Unggahan tersebut turut disertai narasi yang menyebut bahwa  peristiwa itu terjadi di Kabupaten Samosir. Dalam narasinya disebutkan bahwa korban yang masih berusia 3,5 bulan tersebut mengalami kekerasan seksual oleh kakeknya sendiri saat ibunya meninggalkan sebentar untuk mandi. 

Disebutkan pula bahwa laporan sudah disampaikan ke polisi, namun kasus tersebut diduga tidak ditindaklanjuti.

"Tolong bantu viralkan, anak balita umur 3,5 bulan diperkosa sama kakeknya sendiri, ini daerah Samosir, sudah lapor (polisi), tapi kasus ditutup. Ditinggal mamaknya mandi 15 menit, anak sudah kejang-kejang dan di kelaminnya sudah penuh darah," demikian narasi unggahan itu.

Unggahan itu menuai berbagai tanggapan berupa komentar dari netizen yang mengecam tindakan polisi yang dinilai tidak profesional dalam menangani kasus.

BACA JUGA:Kulit Glowing Bebas Flek Hitam! Ini Rekomendasi Merk Minyak Zaitun Aman untuk Wajah, No Iritasi-Iritasi Club!

BACA JUGA:Mobil Lawas Menolak Punah, Modifikasi Kijang LGX Full Custom Perpaduan Klasik dan Modern, Habis Berapa?

"Alasan anak-anakku nggak boleh ada yg jadi polisi."

Viral! Kakek di Samosir Diduga Cabuli Cucu Berusia 3,5 Bulan, Ini Kata Polisi

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - sebuah video pengakuan seorang ibu muda asal kabupaten samosir, sumatera utara, mendadak di media sosial usai ia menyampaikan dugaan bahwa bayi perempuannya yang baru berusia 3,5 bulan menjadi korban pencabulan oleh kakeknya sendiri. 

unggahan video tersebut sontak menuai kecaman publik dan mendorong gelombang simpati serta tuntutan agar aparat hukum segera bertindak.

dalam video yang diunggah melalui akun @pembasmi.kehaluan.reall pada senin (5/5/2025), sang ibu terlihat sedang menggendong bayinya di sebuah ruangan dengan sejumlah orang di sekelilingnya. 

dengan suara penuh emosi, ia mengisahkan kondisi sang anak yang sempat mengalami kejang-kejang dan sesak napas, yang kemudian memunculkan kecurigaan bahwa terjadi sesuatu yang tidak wajar pada tubuh bayi tersebut.

"kalau saya visum berarti harus ke polres sini. apakah benar ini kemaluan putri saya rusak? nangisnya itu lo bu, sampai kejang-kejang pas kejadian, napas sudah sesak. sedangkan saya hamil enam bulan suami saya selingkuh, orang sunda, double penderitaanku, ini (bayi) juga menderita," ujar wanita itu dalam video.

unggahan tersebut turut disertai narasi yang menyebut bahwa  peristiwa itu terjadi di kabupaten samosir. dalam narasinya disebutkan bahwa korban yang masih berusia 3,5 bulan tersebut mengalami oleh kakeknya sendiri saat ibunya meninggalkan sebentar untuk mandi. 

disebutkan pula bahwa laporan sudah disampaikan ke polisi, namun kasus tersebut diduga tidak ditindaklanjuti.

"tolong bantu viralkan, anak balita umur 3,5 bulan diperkosa sama kakeknya sendiri, ini daerah samosir, sudah lapor (polisi), tapi kasus ditutup. ditinggal mamaknya mandi 15 menit, anak sudah kejang-kejang dan di kelaminnya sudah penuh darah," demikian narasi unggahan itu.

unggahan itu menuai berbagai tanggapan berupa komentar dari netizen yang mengecam tindakan polisi yang dinilai tidak profesional dalam menangani kasus.

"alasan anak-anakku nggak boleh ada yg jadi polisi."

"astgfrullahhhh yaallahhh...tolong ini aku harus tag siapa ibuk ini biar dapat keadilan."

"bisa suap polisi tp gak mampu beli psk?????"

"@kpai_official kemana dirimu? giliran menyangkut artis dan pejabat gercep. tolonglah ibu ini."

"anak gue pengen jd polisi kekeuh banget ... tegas aku dan suami bilang no. cari cita-cita lain nak. tukang las di swiss juga gapapa asal jangan polisi."

namun, tampaknya pemberitaan ini sedikit menemukan titik terang dengan adanya klarifikasi dari pihak kepolisian kasat reskrim polres samosir akp edward sidauruk yang menyatakan dugaan pencabulan bayi itu dilaporkan oleh ibu si bayi pada 21 april 2025.

setelah menerima laporan itu, ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan banyak penyelidikan dengan mengecek sejumalh saksi diantaranya ibu dan saudara pelapor serta memeriksa tkp.

pelapor mengatakan bahwa orang yang mencabuli anaknya tersebut adalah sang ayahnya sendiri alias kakek dari sang bayi itu.

"setelah kita terima lp di tanggal 21 april, kita lajukan serangkaian penyelidikan, yaitu cek tkp dan olah tkp. lalu, langsung membawa ibu dan bayi tersebut ke rumah sakit untuk divisum. sembari menunggu hasil visum kita lakukan permintaan keterangan dari saksi-saksi. saksi yang kita periksa, orang tua dari si pelapor, saudara laki-laki si pelapor, baru petugas salah satu puskesmas ada tiga di situ, perawat bidan dan dokter," kata edward dalam sebuah unggahan akun tiktok ressamosir.

ia juga menyebutkan keluarga pelapor tidak ada yang menyaksikan kejadian pencabulan seperti yang dikatakan pelapor.

bahkan dari hasil visum pun tidak ada tanda-tanda kelainan di kemaluan sang bayi.

"lusanya di tanggal 22 april keluar hasil visum, hasil visum tidak ada tampak kelainan dari semua. atas hasil visum itu, kita mintai keterangan dokter yang mengeluarkan visum tersebut, di sana tidak ada ditemukan kelainan dari si bayi. kalau saksi yang kita mintai keterangan tidak ada yang melihat aksi pencabulan, laporan ini berdiri sendiri," jelasnya.

selain itu juga, pelapor sebelum melapor juga telah memeriksa kondisi bayinya ke puskesmas. 

kemudian berdasarkan keterangan pihak puskesmas, tidak ada kelainan pada kemaluan bayi tersebut.

pihak puskesmas itu pun juga teah sempat menyampaikan hal itu kepada pelapor, tetapi pelapor tidak percaya dan mengusut kejadian itu langsung ke polres samosir.

"dari keterangan awal pengecekan di puskesmas ini telah diterangkan tidak ada gangguan, (keterangan pihak puskesmas) hanya kemaluan bayi yang memerah karena pampers itu, ibunya tidak percaya. jadi, setelah itu, langsung dilaporkan ke polsek, dari polsek langsung dibawa ke polres," sebut edward.

lantas, dari kejadian itu pula, petugas kepolisian memutuskan menghentikan penyelidikan laporan pada 2 mei 2025.

Tag
Share