Wukuf Di Arafah, Apa yang Harus di Lakukan? Pesan Ustadz Adi Hidayat, Buat Catatan

DOA WUKUF : Saat wukuf doa di kabulkan Allah, jamaah bisa membuat cacatan tentang ibadah dan doa yang akan dilakukan. (foto : kemenag.go.id)--
BACAKORAN.CO -- Wukuf adalah salah satu rukun haji yang tidak boleh di tinggalkan. Wukuf artinya berdiam diri atau berhenti di Arafah dalam keadaan ihram tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum hari raya Idhul Adha.
Tidak sah haji seorang muslim jika dia tidak melakukan wukuf di Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah tersebut. Waktunya mulai tergelincir matahari (Zuhur) hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai terbit fajar (Subuh) Idul Adha atau 10 Dzulhijjah.
Karena itulah, sebelum tanggal 9 Dzulhijjah, seluruh jamaah haji baik yang berada Makkah maupun Madinah sudah diangkut panitia haji ke Arafah dengan bus-bus yang telah disiapkan secara bertahap.
Di tempat ini telah di sediakan tenda-tenda wukuf yang kini kondisinya cukup nyaman karena di lengkapi pendingin ruangan baik kipas blower maupun AC. Satu tenda wuquf umumnya di tempati 100 hingga 300 orang atau satu kloter.
BACA JUGA:Momentum Puncak Haji: Jemaah Haji Indonesia, Melaksanakan Ibadah Wukuf Arafah
Disekitar tenda wukuf juga terdapat fasilitas WC dan keran air yang jumlahnya cukup banyak. Ini untuk memudahkan jamaah haji untuk bersuci, baik wudhu, mandi serta aktifitas di kamar mandi lainnya.
Selain itu, untuk menambah kenyamanan dan kekhusukan jamaah haji, di sekitar tenda-tenda wukuf, umumnya juga tersedia air minum dalam kemasan yang tersusun rapi bahkan ada yang di dalam lemari pendingin.
Lalu apa yang di lakukan jemaah haji saat wukuf tersebut? jemaah yang dalam keadaan berpakaian ihram, sejak pagi hari 9 Dzulhijjah telah melakukan aktifitasnya, mulai dari sholat dhuha, istigfar, bertaubat, dzikir, doa, membaca al quran serta muhasabah diri.
Ketika masuk waktu dzuhur, jemaah haji melakukan sholat dzuhur jamak takdim Asar. Setelah itu, masih di dalam tenda wuquf dilanjutkan dengan mendengarkan khutbah oleh petugas yang telah di tetapkan.
BACA JUGA:Cegah Perang Terbuka India-Pakistan, Erdogan Telepon PM Pakistan, Ini Isi Pembicarannya!
BACA JUGA:Perang di Perbatasan, Saling Serang India dan Pakistan Tewaskan 43 Orang!
Umumnya khutbah itu disampaikan oleh Pembimbing Ibadah Kloter maupun dari jamaah yang mendapat kepercayaan. Acara kemudian di lanjutkan dengan doa serta muhasabah.
Setelah rangkaian kegiatan itu, jemaah mempunyai banyak waktu untuk melakukan aktifitas ibadah lain serta berdoa. Mereka juga bisa melakukan aktifitas ibadah dan doa di luar tenda.