bacakoran.co

Viral Video Karyawan Bank Danamon Diduga Kena PHK Tanpa Pesangon, Pihak Bank Ungkap Faktanya Begini!

Video viral tunjukkan dugaan PHK karyawan mitra Bank Danamon tanpa pesangon.Kolase Bacakoran.co--TikTok @yupimangga

BACAKORAN.CO - Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan momen pilu sekelompok karyawan yang diduga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Bank Danamon. 

Video tersebut memperlihatkan suasana pilu—para karyawan tampak berpelukan, menitikkan air mata, dan menunjukkan ekspresi kesedihan yang mendalam. 

Diduga, lebih dari 200 karyawan harus angkat kaki dari perusahaan tanpa menerima pesangon, meskipun telah mengabdi selama belasan tahun.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @yupimangga. 

BACA JUGA:Oknum Ormas GPK Minta Maaf Usai Viral Bentrok dengan TNI di Magelang, Netizen: Kemaren Sok Keras!

BACA JUGA:Viral! Pria Asal Cluring Tewas Dibunuh, Diduga Akibat Komen di Live TikTok Milik Seorang Biduan

Dalam narasinya, pemilik akun menceritakan kesedihannya menyaksikan langsung proses layoff yang menimpa rekan-rekan kerjanya, dan akhirnya dirinya sendiri.

"Kemarin lihat orang-orang kena layoff berasa sedih, kasihan. Eh, kejadian di diri sendiri merasakan kena layoff juga. 200 karyawan lebih, semua divisi tele/non-tele-nya di PHK, enggak tersisa," tulis akun tersebut.

"Mikirin yang sudah belasan tahun, sudah berumur, bingung mau pada ke mana mereka. Ini ada apa ya sebenarnya?" imbuhnya.

Narasi tersebut langsung memicu gelombang simpati dari warganet. 

BACA JUGA:Viral! Remaja Bunuh PSK di Batam Setelah Tidak Mampu Bayar, Chat Rencana Membunuh Tersebar

BACA JUGA:Viral! Model 19 Tahun Tewas Terjatuh Saat Paralayang di Montenegro, Ini Kronologinya!

Banyak yang mempertanyakan kebijakan manajemen, terlebih mengingat usia dan masa kerja beberapa karyawan yang terdampak tidaklah singkat.

"Di Indonesia, yang gak bisa kena layoff cuma PNS, Menteri, stafsus, DPR. Mau dunia mendekati kiamat pun posisi mereka aman," komentar akun Tiktok Satoru.

Viral Video Karyawan Bank Danamon Diduga Kena PHK Tanpa Pesangon, Pihak Bank Ungkap Faktanya Begini!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - baru-baru ini viral sebuah yang memperlihatkan momen pilu sekelompok karyawan yang diduga terkena pemutusan hubungan kerja (phk) massal di bank danamon. 

video tersebut memperlihatkan suasana pilu—para tampak berpelukan, menitikkan air mata, dan menunjukkan ekspresi kesedihan yang mendalam. 

diduga, lebih dari 200 karyawan harus angkat kaki dari perusahaan tanpa menerima pesangon, meskipun telah mengabdi selama belasan tahun.

video tersebut pertama kali diunggah oleh akun @yupimangga. 

dalam narasinya, pemilik akun menceritakan kesedihannya menyaksikan langsung proses layoff yang menimpa rekan-rekan kerjanya, dan akhirnya dirinya sendiri.

"kemarin lihat orang-orang kena layoff berasa sedih, kasihan. eh, kejadian di diri sendiri merasakan kena layoff juga. 200 karyawan lebih, semua divisi tele/non-tele-nya di phk, enggak tersisa," tulis akun tersebut.

"mikirin yang sudah belasan tahun, sudah berumur, bingung mau pada ke mana mereka. ini ada apa ya sebenarnya?" imbuhnya.

narasi tersebut langsung memicu gelombang simpati dari warganet. 

banyak yang mempertanyakan kebijakan manajemen, terlebih mengingat usia dan masa kerja beberapa karyawan yang terdampak tidaklah singkat.

"di indonesia, yang gak bisa kena layoff cuma pns, menteri, stafsus, dpr. mau dunia mendekati kiamat pun posisi mereka aman," komentar akun tiktok satoru.

"kemarin demo buruh pada ngerujak, sekarang ada badai phk gimana rasanya? inget sistem outsourcing dan omnibuslaw sangat merugikan pekerja," kata akun tiktok lainnya.

klarifikasi resmi dari pihak bank danamon

tak berselang lama, pihak manajemen pt bank danamon indonesia tbk (bdmn) angkat bicara. 

melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh consumer lending business head bank danamon, enriko sutarto, pihaknya membantah adanya phk massal di internal perusahaan.

"pt bank danamon indonesia tbk (danamon) tidak melakukan pemutusan hubungan kerja massal," tegas enriko pada selasa (3/6/2025).

ia menjelaskan bahwa situasi yang menjadi sorotan publik tersebut sebenarnya berkaitan dengan pergantian mitra usaha. 

bank danamon, kata enriko, memang secara rutin melakukan evaluasi terhadap vendor yang bekerja sama dengan mereka untuk memastikan kualitas layanan tetap optimal.

menurut enriko, status karyawan yang terdampak bukanlah karyawan tetap bank danamon, melainkan bagian dari mitra outsourcing. 

oleh karena itu, keputusan terkait ketenagakerjaan berada di tangan perusahaan mitra, bukan danamon secara langsung.

"evaluasi mitra usaha merupakan kegiatan rutin dan berkala yang dilakukan danamon untuk menjaga daya saing dan memastikan layanan terbaik bagi nasabah," tambahnya.

dugaan pemutusan kontrak vendor secara sepihak

meski klarifikasi telah disampaikan, rekaman yang beredar tetap memperlihatkan suasana duka yang tidak bisa dipungkiri. 

diduga, vendor outsourcing yang menangani divisi tele sales telah memutus kontrak kerja secara sepihak, sehingga para pekerja kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba, tanpa pesangon atau kompensasi yang layak.

polemik ini pun memunculkan pertanyaan besar bagaimana perlindungan hukum bagi pekerja outsourcing di indonesia, dan apakah perusahaan-perusahaan besar sudah memperhatikan kesejahteraan mereka secara menyeluruh?

laba bank danamon tertekan, apa dampaknya?

di tengah kabar mengejutkan ini, performa keuangan bank danamon juga turut disorot. 

berdasarkan laporan keuangan terbaru, laba bersih bank danamon yang dapat diatribusikan kepada pemilik tercatat mengalami penurunan sebesar 9,3% secara tahunan (year-on-year), menjadi rp 3,2 triliun.

meskipun pendapatan bunga naik 12,75% menjadi rp 22,79 triliun, lonjakan beban bunga sebesar 45,45% menjadi rp 6,89 triliun membuat pendapatan bunga bersih hanya tumbuh tipis 3% menjadi rp 15,21 triliun.

penurunan rasio dana murah (casa) dari 52,3% ke 41,7% juga memperparah kondisi likuiditas. 

dana pihak ketiga (dpk) pun mengalami penurunan sebesar 13% menjadi rp 63,84 triliun, sementara deposito berjangka justru melonjak 33% ke angka rp 89,38 triliun.

kredit yang disalurkan selama tahun 2024 hanya tumbuh 8% yoy, melambat signifikan dibandingkan pertumbuhan 19% pada tahun sebelumnya.

Tag
Share