bacakoran.co

Ini Varian Baru Covid-19 yang Menyebar Luas hingga Buat Kasusnya Kembali Melonjak!

Kasus Covid-19 kembali melonjak Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun varian baru Covid-19 yang menyebar disebut relatif tidak mematikan.--freepik/ist

BACAKORAN.CO – Lonjakan kasus Covid-19 diharapkan tidak membuat masyarakat panik, lantaran varian virus Covid-19 yang menyebar saat ini relatif tidak mematikan.

Varian baru Covid-19 ditemukan dari Thailand hingga Hong Kong.

Gelombang baru Covid-19 ini bukan tanpa penyebab.

Sejumlah varian Covid-19 baru dan termutasi mulai menunjukkan dominasinya di beberapa negara Asia.

BACA JUGA:Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jabar, Dedi Mulyadi: Waspada, Tapi Jangan Panik

BACA JUGA:Waspada Varian Baru Covid-19! 72 Kasus Terdeteksi di Indonesia, Ini Kata Kemenkes

Seperti varian XEC dan JN.1 mewabah di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 terdeteksi di Singapura, JN.1 mengganas di Hong Kong.

Varian XEC juga muncul di Malaysia.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan berbagai upaya antisipasi.

Bahkan, terjadinya lonjakan kasus Covid-19 ini telah dilaporkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Manajer Timnas Indonesia Ajak Fans Garuda Jaga Kondisi Pemain Jelang Lawan China, Tak Ingin Dikacaukan Covid19

BACA JUGA:COVID-19 Meningkat Lagi? Inilah 9 Makanan Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Dalam pertemuan itu dibahas mengenai langkah antisipasi atau pencegahan dan penanggulangan kasus Covid-19 yang kembali melonjak.

Menurut Budi, lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga disejumlah negara Asia Tenggara.

Ini Varian Baru Covid-19 yang Menyebar Luas hingga Buat Kasusnya Kembali Melonjak!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – lonjakan diharapkan tidak membuat masyarakat panik, lantaran varian yang menyebar saat ini relatif tidak mematikan.

varian baru covid-19 ditemukan dari thailand hingga hong kong.

gelombang baru covid-19 ini bukan tanpa penyebab.

sejumlah varian covid-19 baru dan termutasi mulai menunjukkan dominasinya di beberapa negara asia.

seperti varian xec dan jn.1 mewabah di thailand, lf.7 dan nb.1.8 terdeteksi di singapura, jn.1 mengganas di hong kong.

varian xec juga muncul di malaysia.

selain itu, pemerintah melalui kementerian kesehatan (kemenkes) telah melakukan berbagai upaya antisipasi.

bahkan, terjadinya lonjakan kasus covid-19 ini telah dilaporkan menteri kesehatan (menkes) budi gunadi sadikin kepada presiden prabowo subianto.

dalam pertemuan itu dibahas mengenai langkah antisipasi atau pencegahan dan penanggulangan kasus covid-19 yang kembali melonjak.

menurut budi, lonjakan kasus covid-19 tidak hanya terjadi di indonesia, tapi juga disejumlah negara asia tenggara.

“varian (covid-19) yang menyebar (di indonesia) relatif tidak mematikan,” ungkapnya.

lantaran itu, budi kembali mengimbau masyarakat agar tidak terlalu khawatir, apalagi takut.

namun, kemenkes tidak tinggal diam.

pada 23 mei 2025, pemerintah telah menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus covid-19, menyusul lonjakan infeksi di berbagai wilayah asia.

indonesia pun tidak kebal. per 3 juni 2025, kemenkes mencatat 7 kasus terkonfirmasi dari rentang waktu 25–31 mei.

lonjakan tertinggi terlihat di minggu ke-19 tahun ini, dengan positivity rate mencapai 3,62%, yang mayoritas terjadi di dki jakarta, banten, dan jawa timur.

protokol kesehatan kembali dijalankan?

kendati varian-varian baru ini disebut tidak mematikan, bukan berarti masyarakat boleh lengah.

pemerintah mengingatkan pentingnya menghidupkan kembali disiplin 3m:

memakai masker, terutama di ruang publik tertutup atau keramaian

mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

menjaga jarak dan menghindari kerumunan berlebih.

“kebiasaan baik ini bisa jadi tameng pertama kita. jangan tunggu gelombang besar datang baru bertindak,” tegas budi.

situasi belum darurat, tapi jangan sepelekan!

meski situasinya belum separah pandemi sebelumnya, kehadiran varian baru ini tetap perlu diwaspadai.

apalagi jika masyarakat abai, bukan tidak mungkin kasus akan melonjak lebih tinggi dan menimbulkan tekanan baru terhadap layanan kesehatan.

Tag
Share