Diduga Proyek Pengadaan Sepeda Listrik Fiktif, Oknum ASN di Kota Prabumulih dan Suaminya Tipu Warga
Oknum ASN dan suaminya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan. (foto :ist)--
BACAKORAN.CO -- Seorang perempuan yang informasinya berstatus sebagai Aparatus Sipil Negara di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan yaitu Debby Arisanty (42) dan suaminya Andani (43) ditetapkan penyidik Polres Prabumulih sebagai tersangka kasus dugaan penipuan.
Korbannya Hadi Purnomo (43), warga Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih.
Kedua tersangka pada 25 Oktober 2022 lalu, diduga meminjam modal uang sebesar Rp Rp34.400.000 kepada korban dengan mengatakan bahwa mereka mendapat proyek pegadaan sepeda listrik yang diduga fiktif dari salah satu intansi di pemerintah Kota Prabumulih.
Sebagai imbalan modal itu, korban dijanjikan akan mendapat keuntungan sebesar Rp 3000.000 perbulan.
BACA JUGA:Oknum ASN Lapas Muara Dua OKU Selatan Gelapkan 2 Motor Warga, Orang Tua Lepas Tangan
Karena tergiur dengan janji keuntungan itu, korban langsung mentransfer uang Rp 29.000.000 ke rekening Bank BRI atas nama Debby Arisanty. Kemudian sisa uang sebesar Rp400.000 diserahkan korban secara tunai.
Namun setelah masa yang dijanjikan untuk mendapat keuntungan, ternyata pasangan suami istri itu tak pernah memberikan uang keuntungan yang dijanjikan kepada korban.
Bahkan korban informasinya pelaku kembali meminta tambahan uang pinjaman modal kepada korban sebesar Rp 5.000.000.
Kemudian korban terus menanyakan soal keuntungan itu, namuun setiap ditanya, pasangan suami istri itu selalu berkelit dengan mengatakan bahwa proyek belum cair dan uang tidak dapat dikembalikan.
BACA JUGA:Wow! Emas Antam Terbang Rp 43.000 dalam 2 Hari, Cek Rincian Harga Terbaru!
Untuk meyakinkan korban, tersangka membuat kwitansi sebesar Rp 36,9 juta yang menyebutkan bahwa uang tersebut, termasuk bunga, telah digunakan sepenuhnya oleh mereka.
Merasa ditipu, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Prabumulih pada 30 Desember 2023. Total kerugian korban ditaksir mencapai Rp 34.400.000.