Benarkah Prabowo Subianto Akan Kunjungi Israel? Ini Penjelasan Lengkapnya
Benarkah Prabowo Subianto Akan Kunjungi Israel? Ini Penjelasan Lengkapnya--CNA.id
BACAKORAN.CO - Presiden Prabowo Subianto batal berkunjung ke Israel, meski sempat dikabarkan akan melakukan kunjungan bersejarah usai KTT Gaza di Mesir.
Pemerintah Indonesia membantah tegas rumor tersebut dan menegaskan bahwa Prabowo langsung kembali ke tanah air.
Isu kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Israel pada Selasa, 14 Oktober 2025, sempat menghebohkan publik setelah beberapa media Israel, termasuk The Times of Israel, mengabarkan bahwa Prabowo akan melakukan kunjungan resmi ke negara tersebut.
Kabar ini muncul setelah Prabowo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin, 13 Oktober 2025.
BACA JUGA:Waduh! Digantikan AI, Setengah Perusahaan Dunia Mau PHK Massal hingga 2030!
BACA JUGA:Kriteria Calon Bos BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan 'Idaman' Prabowo! Pansel Kasih Bocoran!
Jika benar terjadi, kunjungan tersebut akan menjadi yang pertama kali dilakukan oleh kepala negara Indonesia ke Israel, mengingat hubungan diplomatik antara kedua negara belum terjalin secara resmi.
Media Israel menyebut bahwa Prabowo dianggap sebagai pemimpin dari negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dan rencana kunjungan itu dinilai sebagai langkah positif menuju perdamaian di kawasan Timur Tengah, khususnya di Jalur Gaza.
Namun, tak lama setelah kabar itu menyebar, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) langsung memberikan klarifikasi.
Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa tidak ada rencana kunjungan Presiden Prabowo ke Israel.
BACA JUGA:Umumkan Perang Gaza Berakhir, Trump: Matahari Terbit di Tanah Suci yang Akhirnya Damai!
“Tidak benar. Sesuai rencana awal, Presiden akan kembali ke tanah air setelah acara di Mesir selesai,” ujar Sugiono kepada awak media pada Senin malam.
Menariknya, The Times of Israel kemudian merilis pemberitaan lanjutan yang menyebut bahwa rencana kunjungan tersebut dibatalkan setelah bocor ke media lokal Indonesia.