BACAKORAN.CO - PSIM Yogyakarta penuh waspada saat bertandang ke Stadion Manahan Solo, menantang tuan rumah Persis Solo, Sabtu malam (8/11). Ini karena ini bukan pertandingan biasa.
Pertama, PSIM waspada di laga ini karena pertandingan di Stadion Manahan SOlo tersebut berstatus Derby Mataram. Gengsi nama besar Persis dan PSIM dipertaruhkan di laga ini.
Kedua, pemain Persis dipastikan sangat termotivasi di laga ini. Sebab, selain laga penuh gengsi, pertandingan ini juga menjadi momentum pemain Persis mengejar kado ulang tahun di hari jadi Persis yang ke-102 tahun.
Ketiga, PSIM waspada sata hadapi Persis di momen ini karena pemain Persis memiliki kekuatan fisik dan kecepatan yang baik. Ini akan menyulitkan PSIM jika tidak diwaspadai dengan baik.
BACA JUGA:Pelatih PSIM Akui Persik Sulit Ditaklukkan, Ini Alasannya
Karena itu, PSIM tidak akan fokus 100 persen sepanjang laga. Mereka juga tidak memandang perbedaan posisi di klasemen menjadi pembeda.
PSIM hingga laga pekan ke-11, ada di peringkat ke-6 dengan 18 poin. Sedangkan Persis ada di peringkat ke-17 alias dua terbawah dengan koleksi lima poin saja.
Pelatih PSIM, Jean Paul Van Gastel mengatakan pertandingan dengan tajuk Derby Mataram ini adalah laga yang bergengsi.

Pelatih PSIM, Jean Paul Van Gastel mengatakan pertandingan dengan tajuk Derby Mataram ini adalah laga yang bergengsi. -I.League-
Namun dia menuturkan meletakkan laga nanti sama pentingnya dengan pertandingan lainnya, tanpa menambah tekanan berbeda.
“Kita selalu menyiapkan setiap pertandingan dengan cara yang sama. Tidak ada hal yang berbeda, termasuk untuk pertandingan lawan Persis pada Derby Mataram ini,” kata Jean Paul Van Gastel
BACA JUGA:PSIM Tantang Tim Super League di Libur Kompetisi, Ini Misinya
Mengenai kekuatan Persis Solo, pelatih asal Belanda ini sadar benar potensi yang dimiliki tuan rumah. Menurutnya, Persis punya pemain dengan kemampuan fisik dan kelebihan dalam kecepatannya.
“Terpenting adalah bagaimana tim nanti bisa bekerjasama untuk bertahan dan menyerang dengan baik. Jadi ini bukan soal satu pemain tertentu saja secara individu, tapi soal tim,” dia menegaskan.
3 Hal Ini Paling Diwaspadi Pelatih PSIM Saat Away ke Manahan Solo Hadapi Persis
Kumaidi
Kumaidi
bacakoran.co - psim yogyakarta penuh waspada saat bertandang ke stadion manahan solo, menantang tuan rumah persis solo, sabtu malam (8/11). ini karena ini bukan pertandingan biasa.
pertama, psim waspada di laga ini karena pertandingan di stadion manahan solo tersebut berstatus derby mataram. gengsi nama besar persis dan psim dipertaruhkan di laga ini.
kedua, pemain persis dipastikan sangat termotivasi di laga ini. sebab, selain laga penuh gengsi, pertandingan ini juga menjadi momentum pemain persis mengejar kado ulang tahun di hari jadi persis yang ke-102 tahun.
ketiga, psim waspada sata hadapi persis di momen ini karena pemain persis memiliki kekuatan fisik dan kecepatan yang baik. ini akan menyulitkan psim jika tidak diwaspadai dengan baik.
karena itu, psim tidak akan fokus 100 persen sepanjang laga. mereka juga tidak memandang perbedaan posisi di klasemen menjadi pembeda.
psim hingga laga pekan ke-11, ada di peringkat ke-6 dengan 18 poin. sedangkan persis ada di peringkat ke-17 alias dua terbawah dengan koleksi lima poin saja.
pelatih psim, jean paul van gastel mengatakan pertandingan dengan tajuk derby mataram ini adalah laga yang bergengsi.

pelatih psim, jean paul van gastel mengatakan pertandingan dengan tajuk derby mataram ini adalah laga yang bergengsi. -i.league-
namun dia menuturkan meletakkan laga nanti sama pentingnya dengan pertandingan lainnya, tanpa menambah tekanan berbeda.
“kita selalu menyiapkan setiap pertandingan dengan cara yang sama. tidak ada hal yang berbeda, termasuk untuk pertandingan lawan persis pada derby mataram ini,” kata jean paul van gastel
mengenai kekuatan persis solo, pelatih asal belanda ini sadar benar potensi yang dimiliki tuan rumah. menurutnya, persis punya pemain dengan kemampuan fisik dan kelebihan dalam kecepatannya.
“terpenting adalah bagaimana tim nanti bisa bekerjasama untuk bertahan dan menyerang dengan baik. jadi ini bukan soal satu pemain tertentu saja secara individu, tapi soal tim,” dia menegaskan.
van gastel juga mengakui laga nanti akan sedikit berbeda karena persis baru saja menonaktifkan pelatih peter de roo yang juga berasal dari negeri kincir angin.
terkait hal ini, dia mengaku punya hubungan baik dengan peter de roo. bahkan keduanya pernah sempat saling berkunjung di yogyakarta.
“saya sedih mendengar dia dipecat, karena saya tahu betul pekerjaan pelatih itu sangat berat dan menuntut waktu 24 jam sehari," jelasnya.
"kami sering berbicara tentang sepak bola dan kehidupan di dunia kepelatihan. peter de roo bahkan pernah datang ke rumah saya di yogyakarta,” ucap van gastel.