bacakoran.co

Viral Video Pesta di Tengah Bencana Banjir Tui Kecaman, Wali Nagari di Sumbar Minta Maaf

Pesta musik Galugua Cup viral di tengah duka bencana. Wali Nagari minta maaf, panitia janji tak ulangi kegiatan tanpa izin./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo

BACAKORAN.CO - Suasana duka masih menyelimuti sejumlah wilayah di Sumatera Utara pascabencana banjir dan longsor yang menelan korban jiwa serta menimbulkan kerugian besar.

Di tengah upaya pencarian korban dan pemulihan kondisi, publik dikejutkan oleh beredarnya sebuah video dari Sumatera Barat yang memantik perdebatan luas.

Rekaman tersebut berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota, tepatnya di Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX.

Dalam video yang menyebar cepat di media sosial, terlihat sebuah acara musik digelar pada 29 dan 30 November 2025.

Acara itu menyerupai sebuah pesta besar dengan dentuman musik keras, sorotan lampu warna-warni, dan pengunjung yang larut berjoget tanpa beban.

Di atas panggung, tampak penari wanita mengenakan pakaian yang dinilai sebagian masyarakat terlalu terbuka dan tidak sesuai dengan norma setempat.

Kehadiran seorang DJ yang disebut berasal dari Riau semakin menambah hingar-bingar suasana.

BACA JUGA:Penjualan Jersey SEA Games Sebagian Didonasikan Korban Banjir Sumatera

BACA JUGA:Warga Terharu, Presiden Prabowo Datangi Lokasi Jembatan Pante Dona yang Putus Dihantam Banjir

Kontras dengan kondisi di provinsi tetangga yang sedang berjuang menghadapi bencana, pesta musik tersebut memicu sorotan tajam.

Banyak warganet menyampaikan kekecewaan dan kemarahan, menilai penyelenggaraan acara itu menunjukkan kurangnya kepekaan sosial.

Ungkapan seperti “nir empati” dan “menari di atas penderitaan orang lain” ramai memenuhi kolom komentar.

Netizen lain menyoroti waktu pelaksanaan acara yang dianggap tidak tepat.

Menurut mereka, pesta musik seharusnya bisa ditunda atau bahkan dibatalkan sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban bencana.

Viral Video Pesta di Tengah Bencana Banjir Tui Kecaman, Wali Nagari di Sumbar Minta Maaf

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - suasana duka masih menyelimuti sejumlah wilayah di sumatera utara pascabencana banjir dan longsor yang menelan korban jiwa serta menimbulkan kerugian besar.

di tengah upaya pencarian korban dan pemulihan kondisi, publik dikejutkan oleh beredarnya sebuah video dari sumatera barat yang memantik perdebatan luas.

rekaman tersebut berasal dari kabupaten lima puluh kota, tepatnya di nagari galugua, kecamatan kapur ix.

dalam video yang menyebar cepat di media sosial, terlihat sebuah acara musik digelar pada 29 dan 30 november 2025.

acara itu menyerupai sebuah pesta besar dengan dentuman musik keras, sorotan lampu warna-warni, dan pengunjung yang larut berjoget tanpa beban.

di atas panggung, tampak penari wanita mengenakan pakaian yang dinilai sebagian masyarakat terlalu terbuka dan tidak sesuai dengan norma setempat.

kehadiran seorang dj yang disebut berasal dari riau semakin menambah hingar-bingar suasana.

kontras dengan kondisi di provinsi tetangga yang sedang berjuang menghadapi bencana, pesta musik tersebut memicu sorotan tajam.

banyak warganet menyampaikan kekecewaan dan kemarahan, menilai penyelenggaraan acara itu menunjukkan kurangnya kepekaan sosial.

ungkapan seperti “nir empati” dan “menari di atas penderitaan orang lain” ramai memenuhi kolom komentar.

netizen lain menyoroti waktu pelaksanaan acara yang dianggap tidak tepat.

menurut mereka, pesta musik seharusnya bisa ditunda atau bahkan dibatalkan sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban bencana.

sebagian komentar juga menyebut bahwa kegiatan semacam itu dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap daerah, karena dianggap mengabaikan nilai kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi masyarakat setempat.

meski kritik terus berdatangan, hingga saat video itu viral belum ada pernyataan resmi dari pemerintah nagari, panitia acara, maupun aparat terkait.

tidak diketahui pula apakah kegiatan tersebut telah mengantongi izin atau apakah penyelenggara menyadari bahwa acara mereka berlangsung di tengah suasana duka yang melanda wilayah lain.

perdebatan di dunia maya pun semakin meluas.

sebagian warganet berpendapat bahwa setiap daerah memiliki kegiatan masing-masing dan tidak bisa selalu diselaraskan dengan situasi di tempat lain.

namun kritik yang lebih dominan tetap menuntut adanya empati sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.

video ini menjadi pengingat bahwa di era digital, segala bentuk kegiatan mudah terekam dan langsung menjadi konsumsi publik.

masyarakat kini semakin sensitif terhadap isu kemanusiaan, dan tindakan yang dinilai tidak selaras dengan kondisi sosial dapat memicu respons luas.

setelah menuai kontroversi, wali nagari galugua, kecamatan kapur ix, kabupaten lima puluh kota akhirnya angkat bicara.

ia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga sumatera barat atas viralnya acara musik tersebut, yang digelar dalam rangka penutupan open turnamen wali nagari galugua cup 2025.

ia juga meminta maaf kepada pemerintah daerah, camat, dan pihak kepolisian atas kegiatan musik yang dilaksanakan tanpa izin resmi.

dalam pernyataannya, wali nagari mengungkapkan bahwa pihaknya bersama karang taruna dan panitia penyelenggara menyesal telah mengadakan acara tersebut.

mereka berjanji tidak akan mengulanginya kembali di masa mendatang.

“kami bersama karang taruna dan panitia penyelenggara menyesal telah menyelenggarakan kegiatan itu dan berjanji tidak akan mengulangi kembali,” tegasnya.

Tag
Share