Viral Video Pesta di Tengah Bencana Banjir Tui Kecaman, Wali Nagari di Sumbar Minta Maaf
Pesta musik Galugua Cup viral di tengah duka bencana. Wali Nagari minta maaf, panitia janji tak ulangi kegiatan tanpa izin./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
Sebagian komentar juga menyebut bahwa kegiatan semacam itu dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap daerah, karena dianggap mengabaikan nilai kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi masyarakat setempat.
BACA JUGA:BPBD Pacu Pemulihan Kota Padang Usai Banjir Besar dari Evakuasi, Pembersihan dan Pendataan Kerusakan
BACA JUGA:Heboh! Dugaan Pungli Rp20 Ribu per Jam pada Layanan Starlink Gratis di Aceh saat Banjir Sumatera
Meski kritik terus berdatangan, hingga saat video itu viral belum ada pernyataan resmi dari pemerintah nagari, panitia acara, maupun aparat terkait.
Tidak diketahui pula apakah kegiatan tersebut telah mengantongi izin atau apakah penyelenggara menyadari bahwa acara mereka berlangsung di tengah suasana duka yang melanda wilayah lain.
Perdebatan di dunia maya pun semakin meluas.
Sebagian warganet berpendapat bahwa setiap daerah memiliki kegiatan masing-masing dan tidak bisa selalu diselaraskan dengan situasi di tempat lain.
Namun kritik yang lebih dominan tetap menuntut adanya empati sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.
Video ini menjadi pengingat bahwa di era digital, segala bentuk kegiatan mudah terekam dan langsung menjadi konsumsi publik.
Masyarakat kini semakin sensitif terhadap isu kemanusiaan, dan tindakan yang dinilai tidak selaras dengan kondisi sosial dapat memicu respons luas.
Setelah menuai kontroversi, Wali Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota akhirnya angkat bicara.
Ia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Sumatera Barat atas viralnya acara musik tersebut, yang digelar dalam rangka penutupan Open Turnamen Wali Nagari Galugua Cup 2025.
Ia juga meminta maaf kepada pemerintah daerah, camat, dan pihak kepolisian atas kegiatan musik yang dilaksanakan tanpa izin resmi.
Dalam pernyataannya, Wali Nagari mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Karang Taruna dan panitia penyelenggara menyesal telah mengadakan acara tersebut.
Mereka berjanji tidak akan mengulanginya kembali di masa mendatang.