Lapas Aceh Tamiang Terendam Banjir, Warga Binaan Terpaksa Dilepas!
Lapas Aceh Tamiang Terendam Banjir, Warga Binaan Terpaksa Dilepas--Media Indonesia
BACAKORAN.CO - Bencana banjir besar kembali melanda wilayah Aceh Tamiang dan menimbulkan dampak yang sangat serius, tidak hanya bagi masyarakat umum tetapi juga bagi lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang berada di daerah tersebut.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, menyampaikan kabar mengejutkan bahwa salah satu Lapas di Aceh Tamiang terendam banjir hingga mencapai atap bangunan.
Kondisi ekstrem ini memaksa pihak berwenang mengambil langkah darurat dengan melepas sementara para warga binaan demi keselamatan jiwa mereka.
Agus menegaskan bahwa keputusan melepas warga binaan bukanlah hal yang dilakukan sembarangan, melainkan atas dasar kemanusiaan.
BACA JUGA:Teknologi Forensik Terbaru Hadir di Polda Kalsel, Proses Identifikasi Makin Cepat
BACA JUGA:Peluang Karier Bagi ASN di Sumatera Selatan, Pemerintah Kota Ini Seleksi 13 Calon Pejabat Eselon II
“Ada satu lapas di Tamiang yang karena sudah sampai di atap, ini terpaksa warga binaan pemasyarakatan yang ada di sana ya harus dikeluarkan dengan alasan untuk manusia,” ujarnya di kantor Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/12).
Menurutnya, keselamatan manusia harus menjadi prioritas utama, bahkan ketika menyangkut individu yang sedang menjalani hukuman.
Dirjen Pemasyarakatan (Pas) segera ditugaskan untuk melakukan pendataan terhadap warga binaan yang dilepas akibat banjir parah tersebut.
Pendataan ini penting agar tidak terjadi kekacauan administrasi dan untuk memastikan bahwa setiap warga binaan tetap dalam pengawasan meski sementara waktu berada di luar tembok Lapas.
BACA JUGA:Sungai Cibitung Meluap, Desa Mukapayung Bandung Barat Dilanda Banjir Bandang Hebat, 4 RW Terdampak
BACA JUGA:Ferry Irwandi Galang Rp10,3 Miliar untuk Bantuan Bencana Sumatera, Dinilai Lebih Cepat dari Negara?
Selain itu, Imipas juga akan memeriksa kondisi pegawai dan petugas pemasyarakatan yang berada di daerah terdampak bencana, memastikan mereka dan keluarganya dalam keadaan aman.
“Kami sudah berangkatkan Ditjen Pas dan perwakilan dari jajaran Imigrasi untuk mendatakan situasi dan kondisi keluarga besar kita yang ada di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Padang,” jelas Agus.