bacakoran.co - komisi disiplin (komdis) pssi kembali gelar sidang keenam pada 28 juli 2023. empat tim menjadi korban palu komdis dengan total denda sebesar rp100 juta. keempat tim yang menjadi korban komdis dalam sidang hari jumat itu adalah psis semarang, pss sleman, persita tangerang, dan persija jakarta. psis semarang mendapat hukuman denda rp25 juta menyusul adanya suporter psis semarang sebagai suporter klub tamu yang hadir dalam pertandingan pss sleman melawan psis pada 21 juli 2023. setelah mendengar keterangan dari panitia pelaksana pertandingan pss sleman, pengawas pertandingan dan dengan bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin. masih di pertandingan yang sama, panitia pelaksana pss sleman mendapat hukuman denda rp25 juta. hukuman jatuh karena panpel pss gagal mengantisipasi kehadiran suporter psis semarang sebagai suporter klub tamu di stadion. setelah mendengar keterangan dari panitia pelaksana pertandingan pss sleman, pengawas pertandingan dan dengan bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin. panpel persita tangerang mendapatkan hukuman denda rp25 juta. hukuman itu jatuh karena gagal mengantisipasi kehadiran suporter persija jakarta sebagai suporter klub tamu di stadion dalam pertandingan persita melawan persija pada 22 juli 2022. hukuman jatuh setelah komdis pssi mendengar keterangan dari panitia pelaksana pertandingan persita tangerang, pengawas pertandingan, venue manager, ketua the jakmania. kemudian juga dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin. terakhir, klub persija jakarta mendapatkan sanksi rp25 juta buntut pelanggaran yang terjadi saat pertandingan persita tangerang melawan persija jakarta pada 22 juli 2023. pada saat itu, terjadi pelanggaran adanya suporter persija jakarta sebagai suporter klub tamu yang hadir dalam pertandingan. setelah komdis pssi mendengar keterangan dari panitia pelaksana pertandingan persita tangerang, pengawas pertandingan, venue manager, ketua the jakmania dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin.(*)