BACAKORAN.CO – Belasan hektar kebun kepala sawit dan kebun karet milik warga di Kota Prabumulih Sumatera Selatan terbakar.
Pemilik kebun bukan saja mengalami kerugian materi, tetapi juga rugi waktu masa tanam.
Pasalnya tanaman kebun yang terbakar dalam usia produktif, diperkirakan berusia 4-6 tahun.
Jika tanaman yang terbakar benar-benar mati, artinya petani atau pemilik kebun rugi materi karena tidak bisa menikmati panen.
Kemudian petani juga rugi waktu dua kali lipat dari usia tanamannya saat ini. Jika saat ini usia tanaman 6 tahun, setidaknya pemilik kebun rugi waktu 12 tahun, karena butuh waktu 6 tahun lagi untuk bisa menikmati hasil panen seperti saat ini dengan bibit yang baru.
Peristiwa menyedihkan itu terjadi di Desa Karya Mulya dan Desa Kemang Tanduk, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih.
Kebakaran lahan perkebunan sawit terjadi di Desa Karya Mulya dan perkebunan karet di Desa Kemang Tanduk.
Data sementara yang diungkap Camat Rambang Kapak Tengah, Satria Karsa, diperkirkan ada 18 hektar perkebunan milik warga terbakar.
Rinciannya, 8 hektar lahan sawit dan 10 hektar lahan perkebunan karet.
Dijelaskan Satria, musim kemarau ini kebakaran lahan rentan terjadi. Bahkan dari laporan masyarakat, di wilayah Rambang Kapak Tengah Karhutla sudah terjadi di sejumlah desa.
"Laporan yang masuk ke kami, kebakaran Karhutla sudah terjadi di Desa Talang Batu, Desa Jungai, Desa Kemang Tanduk, Desa Karya Mulya, Desa Karangan," ungkapnya.
Camat termuda di Kota Prabumulih itu mengimbau wargaya untuk tidak membakar lahan dan hutan. "Dan ketika beraktifitas di kebun jangan membuang puntung rokok sembarangan," pesannya.
Masyarakat diminta untuk sama sama menjaga agar tak terjadi kebakaran lahan dan hutan. "Mari kita sama sama menjaga, agar tidak terjadi kebakaran lahan," tukasnya.
Sebelumnya kebakaran lahan juga terjadi di wilayah Desa Karangan. Setidaknya 2 hektar lahan karet produktif milik warga dilalap api.
"Lahan karet, lokasi di dusun 1. Dan itu yang terbakar karet produktif, sehari - hari menghasilkan getah," ujar Kepala Desa Karangan Yayan Kurniawan AMd.(chy)