BACA JUGA:STY Tantang Brunei Beri Perlawanan yang Lebih Baik Lagi di Pertemuan Kedua Besok
Ditambahkan Sulistyo, dalam pandangannya Ustad IW orangnya baik, tidak ada yang aneh saat memberikan pelajaran kepada santri.”Diajuga mengajar pencak silat,”jelasnya.
Menurutnya Ustad IW baru saja di wisuda S2 di salah satu Universitas di Bandar Lampung Provinsi Lampung. Pria itu memiliki istri bernama Zuna dan seorang putra .
Sulistyo juga menceritakan, Ponpes Nurul Quran sudah berdiri sejak tahun 2017 lalu. Ponpes ini setingkat dengan sekolah SMP Unggulan Nurul Qur'an dengan 40 santri dan 16 ustad termasuk pimpinan ponpes.
“Kalau sistem belajarnya sama seperti sekolah pada umumnya. Tapi santri yang semuanya laki-laki ini diajarkan ilmu agama dan Pencak Silat Tapak Manunggal sekali seminggu,”urainya.
BACA JUGA:Persija Genjot Fisik Pemain Agar Maksimal di Sisa Laga Putaran Pertama
“Semoga saja dengan kejadian ini tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar santri yang sudah lama mondok di sini dan masalah ini segera selesai,”harapnya.
Hoirul salah satu warga yang tinggal di dekat ponpes mengaku, tidak mengetahui jika Ustad IW dijemput Tim Densus 88. "Semalam saya berada di rumah, tidak terdengar suara mobil masuk ponpes,"katanya.
Dia mengakui jika Ustad IW mengajarkan beladiri. Para santri sering diajak lari keliling desa sekitar pukul 21.00 WIB. Kemudian diajarkan bela diri.
Ditambahkannya, memang seminggu sebelumnya ada keluarganya yang memberi tahu jika pimpinan ponpes itu sudah diintai. Tapi ia tidak paham diintai karena apa rupanya ini yang terjadi.
BACA JUGA:Cara Memasak Ayam Kecap yang Lezat dengan Brother Chao: Kelezatan dalam Setiap Gigitan
Warga lainnya Tarmina yang mengaku pernah menjadi juru masak di Ponpes menjelaskan, selama enam bulan ia bekerja di Ponpes itu IW memang jarang berkomunikasi.
“Paling setiap minggu itu hanya memberi uang untuk belanja kebutuhan dapur selebihnya tidak pernah ngobrol,”katanya.
Menanggapi adanya Pimpinan Pnpes yang dijemput polisi, Bupati OKI, H Iskandar SE melalui Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda OKI, Drs H Antonius Leonardo MSi mengungkapkan, pihaknya turut prihatin kalau memang itu terjadi.
“Namun tentu aparat memiliki bukti yang cukup untuk menetapkan status tersebut dan kepada camat sudah diminta untuk monitor perkembangan lebih lanjut,”katanya.
BACA JUGA:Rekomendasi Dermatologist! Skincare Terbaik Pilihan Ahli Skincare Wajib Kalian Coba Aman Untuk Wajah