BACAKORAN.CO - Capung, serangga purba yang telah ada selama 300 juta tahun, mungkin merupakan makhluk yang sering kita lihat, tetapi belum sepenuhnya kita ketahui.
Makhluk mungil ini adalah salah satu contoh bagaimana keberagaman alam membawa manfaat bagi manusia dan ekosistem.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fase kehidupan capung, bagaimana mereka membantu mengendalikan nyamuk, dan peran penting mereka dalam menjaga kualitas air.
Fase Kehidupan Capung--
Capung betina yang sedang melayang di atas air--
Fase Kehidupan Capung
Kehidupan capung dimulai di dalam air. Capung betina yang sedang melayang di atas air tawar pada pertengahan musim panas untuk meletakkan telur mereka.
BACA JUGA:Sejarah Marathon, Dari Perang Yunani Kuno Hingga Jadi Ajang Olahrga Lari Dunia
Telur capung biasanya menetas dalam waktu 7-8 hari. Ketika menetas, mereka menjadi larva, yang sering disebut nimfa.
Nimfa capung adalah predator ganas yang memburu berbagai jenis serangga air, termasuk larva nyamuk, bahkan ikan kecil dan berudu. Ini adalah salah satu cara di mana capung membantu mengendalikan pertumbuhan nyamuk di lingkungan air.
nimfa capung yang sedang memakan larva nyamuk--
Keberadaan nimfa di dalam air memiliki dampak positif yang lebih besar daripada sekadar mengurangi populasi nyamuk.
Telur dan nimfa capung juga berfungsi sebagai indikator kebersihan dan kesehatan perairan. Mereka membutuhkan kadar oksigen dan air yang bersih dan stabil.
Para ilmuwan menganggap keberadaan telur dan nimfa capung sebagai bioindikator kesehatan ekosistem. Jadi, jika Anda menemukan banyak telur atau nimfa capung di suatu perairan, dapat dipastikan bahwa perairan tersebut memiliki kualitas air bersih dan bebas polusi.