Kandungan nitrogen dalam air hujan membantu menyuburkan tanah, mempromosikan pertumbuhan tanaman, dan membuat rumput yang tadinya gersang menjadi hijau.
Anda dapat mengumpulkan air hujan untuk digunakan sebagai cadangan penyiraman tanaman saat musim kering.
BACA JUGA:Upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Belum Berhasil Membawa Hujan Buatan ke Sumsel
2. Air Murni
Air hujan dianggap sebagai air yang murni dengan total dissolved solid (TDS) yang rendah. Ini berarti air hujan tidak mengandung padatan terlarut yang berbahaya.
Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa kualitas air hujan serupa dengan air suling atau aquades. Artinya, Anda dapat menggunakan air hujan ini untuk keperluan sehari-hari tanpa khawatir tentang bahan kimia berbahaya.
3. Pengencer Bahan Kimia
Karena rendahnya nilai TDS dalam air hujan, air ini dapat digunakan untuk mengencerkan bahan kimia. Ini berguna terutama dalam pembuatan pupuk organik cair. Namun, pastikan air hujan Anda dikumpulkan dari ember dan tidak melalui saluran atap rumah Anda.
BACA JUGA:Mimpi Buruk, Ini Doa dan yang Harus Kamu Lakukan Agar Tak Menjadi Kenyataan
4. Mencuci Kandungan Garam
Air hujan membantu mencuci kandungan garam yang mungkin ada di tanah pertanian. Semua jenis pupuk pada dasarnya mengandung garam, dan ketika garam terakumulasi berlebihan di tanah, itu dapat menyebabkan tanah mengeras.
Air hujan membantu mengurangi kadar garam dalam tanah pertanian Anda.
5. Air yang Disukai Tanaman
Tanaman lebih suka air hujan daripada air keran. Air hujan adalah air alami yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di bumi.
Dibandingkan dengan air keran yang mungkin mengandung bahan kimia berbahaya, air hujan lebih aman dan lebih disukai oleh tanaman.
BACA JUGA:Ampuh ! Rahasia Doa Pengasihan Nabi Sulaiman, Cara Sederhana untuk Menundukkan Hati Seseorang
6. Meningkatkan Proses Fotosintesis
Air hujan mendukung proses fotosintesis, di mana tanaman menghasilkan energi dari cahaya matahari. Jika tanaman Anda tampak kurus dan tidak subur, mungkin masalahnya adalah kekurangan air.
Memberikan tambahan air hujan pada musim kemarau dapat membantu tanaman berfotosintesis dengan baik.
7. Air Lindi dari Sampah Organik
Air hujan yang terkumpul dalam tumpukan sampah organik ternyata mengandung unsur hara yang bermanfaat sebagai nutrisi bagi tanaman. Ini dikenal sebagai air lindi, yang dihasilkan saat air hujan mengalir melalui tumpukan sampah terurai.
Anda dapat memanfaatkan air lindi ini sebagai sumber nutrisi alami bagi tanaman Anda.
8. Membantu Penyerbukan
Beberapa tumbuhan memerlukan bantuan air untuk proses penyerbukan. Air hujan membuat serbuk sari rontok dan membawa serbuk sari ke kepala putik, memfasilitasi penyerbukan.
Proses ini dikenal sebagai hidrogami dan penting untuk reproduksi beberapa jenis tanaman.
BACA JUGA:Bicaralah dengan Tersenyum, 3 Trik Sederhana Mempercepat Kekuatan Doa dan Hukum Tarik-Menarik
9. Bahan Baku Pupuk dan Pestisida Alami
Air hujan dapat diolah menjadi pupuk dan pestisida alami. Komunitas seperti Komunitas Banyubening telah mengembangkan pupuk Kalpataru dari air hujan dan bahan-bahan alami seperti lumut, bawang merah, kapur sirih, madu, dan air kelapa muda.
Penggunaan pupuk Kalpataru tidak hanya meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
Air hujan memiliki manfaat yang luar biasa untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari dan terdapat pula manfaat lain dari air hujan dalam dunia spiritual.
Memanfaatkan air hujan dengan bijak dapat meningkatkan produktivitas pertanian Anda dan memberikan manfaat lingkungan yang positif. Jadi, mulailah mengumpulkan air hujan dan manfaatkan potensinya untuk tanaman Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa untuk berbagi manfaat air hujan dengan teman-teman Anda!(*)