BACAKORAN.CO - Indonesia, sebuah negeri yang kaya akan keindahan alam, sumber daya, dan budaya, seringkali disoroti oleh fenomena politik yang unik.
Dalam setiap Pemilu yang diadakan setiap lima tahun, kita menyaksikan perubahan dramatis dalam fokus dan perhatian negara ini.
Artikel ini akan membahas mengapa Indonesia terkadang terlihat seperti "negara musiman" yang hanya sibuk pada saat Pemilu.
Mengapa kita sering salah dalam memilih pemimpin, dan mengapa perlu peningkatan dalam pemahaman agama dan budaya di tengah masyarakat.
Indonesia, Negara Musiman
Setiap lima tahun sekali, para penguasa dan pejabat tinggi di Indonesia terlihat sibuk membuat undang-undang baru yang tampaknya hanya berlaku pada saat Pemilu.
BACA JUGA:Ini Tahapan Pemilu Serentak 2024. 20 Oktober Indonesia Resmi Punya Pemimpin Baru
Ini membuat banyak orang bertanya-tanya, mengapa negara ini hanya sibuk pada musim Pemilu? Sebagai negara dengan potensi luar biasa, seperti kekayaan alam dan budaya yang melimpah, mengapa fokusnya seringkali hanya terbatas pada Pemilu?
Indonesia yang Diberkahi
Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera. Buminya diberkahi oleh Allah dengan tanah yang subur, berbagai jenis tanaman, dan kekayaan alam yang melimpah.
Namun, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Meskipun banyak sarjana hukum dan ahli tata negara di negara ini, kita masih mengandalkan hukum Belanda, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang belum diganti dengan produk asli buatan Indonesia.
Pendidikan Agama yang Kurang
Salah satu alasan mengapa Indonesia sering terjebak dalam siklus Pemilu adalah kurangnya pemahaman tentang agama dan budaya. Banyak orang Indonesia, yang masih belum memahami agama mereka dengan baik.
Hal inilah mengakibatkan ketidakpahaman mereka terhadap nilai-nilai agama, yang seharusnya menjadi panduan dalam berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA:Ingat, Pengawas Pemilu Harus Mitigasi Kerawanan Berkala
Kepentingan Individu dalam Proyek
Indonesia memiliki potensi untuk membangun infrastruktur yang besar. Namun, seringkali proyek-proyek tersebut hanya menguntungkan individu atau kelompok tertentu saja.
Proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan dan ibu kota seringkali hanya berujung pada keuntungan pribadi, bukan pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Tantangan dalam Pemilihan Pemimpin
Pemimpin yang dipilih oleh rakyat merupakan cerminan dari rakyat itu sendiri. Jika rakyat cenderung tidak memahami agama dan budaya mereka, mereka mungkin membuat pilihan yang salah dalam pemilihan pemimpin.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman dan pendidikan agama di masyarakat.
BACA JUGA:NU dan Muhammadiyah Satu Barisan Dukung Pemilu Damai di Kota Ini
Rakyat yang Bertanggung Jawab
Untuk menciptakan perubahan yang positif, rakyat Indonesia perlu mengambil tanggung jawab dalam pemilihan pemimpin dan juga dalam memahami nilai-nilai agama dan budaya mereka.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam pernah mengatakan bahwa dalam suatu zaman, umat akan lari dari ulama. Oleh karena itu, penting bagi rakyat Indonesia untuk memperdalam pemahaman agama mereka agar bisa membuat pilihan yang lebih bijak dalam Pemilu.
Kesimpulan
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar, namun seringkali terperangkap dalam siklus Pemilu dan perubahan undang-undang yang hanya terjadi pada musim tersebut.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, Jutaan Uang Palsu Asal Jawa Timur Beredar di Kabupaten Ini, Begini Modus Peredarannya
Untuk mengubah arah negara ini, pendidikan agama yang lebih baik dan pemilihan pemimpin yang bijak sangat penting.