BACAKORAN.CO - Gibran Rakabuming Raka adalah putra dari Presiden saat ini, Joko Widodo, dan kariernya yang cepat dalam politik Indonesia telah menimbulkan kontroversi terkait nepotisme dan kekuatan demokrasi negara tersebut.
Lahir pada tahun 1987 di Jawa Tengah, Gibran dididik di Indonesia dan Singapura. Ayahnya adalah pengusaha mebel selama sebagian besar masa kecilnya.
Gibran berusia 17 tahun ketika Jokowi menjabat sebagai walikota Solo, jabatan pertamanya sebelum menjadi gubernur Jakarta, dan kemudian, pada tahun 2014, menjadi presiden.
Gibran telah mengelola berbagai bisnis makanan, termasuk perusahaan katering Chilli Pari, dan Markobar, sebuah jaringan penjualan martabak, kue manis atau gurih yang populer di Indonesia.
Pada tahun 2020, ia memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya dengan mencalonkan diri dalam pemilihan walikota di Solo dan memenangkannya dengan sukses besar.
BACA JUGA:Koalisi Besar! Pasangan Prabowo-Gibran Daftar KPU Hari ini (25/10)
Gibran tampaknya berusaha meniru citra ayahnya sebagai seorang politikus yang rendah hati, sopan, dan ramah.
Beberapa berpendapat bahwa ia mungkin akan menarik pemilih muda, meskipun ada peringatan bahwa pemilih muda bukanlah kelompok pemilih yang homogen dan mereka akan menilai calon berdasarkan prestasi, kompetensi, pengalaman, dan kinerja sebelum memutuskan untuk memberikan suara.
Meskipun ia adalah pemula dalam politik, ayahnya memiliki kemampuan untuk memobilisasi pemilih dalam jumlah besar.
Namun, keputusan kontroversial oleh Mahkamah Konstitusi yang dipimpin oleh paman Gibran membuka jalan baginya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang.
Keputusan ini memungkinkan calon di bawah usia 40 tahun untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden jika mereka sebelumnya telah memegang jabatan regional yang terpilih - kriteria yang dipenuhi oleh Gibran.
BACA JUGA:Buntut Putusan MK! TPDI Laporkan Jokowi, Gibran dan Anwar Usman Ke KPK, Diduga Kolusi dan Nepotisme
Beberapa orang telah mengkritik keputusan ini dan menyatakan keraguan tentang independensi peradilan serta peringatan bahwa Jokowi mencoba membangun dinasti untuk memperpanjang pengaruh politiknya.
Namun, tim Prabowo, yang merupakan mantan jenderal yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, berharap bahwa kemarahan ini akan mereda dan citra politik Gibran dapat ditingkatkan dalam beberapa bulan mendatang.
Kemitraan ini dapat membantu Prabowo, yang saat ini merupakan menteri pertahanan, untuk menggali basis dukungan Jokowi.
Meskipun Gibran populer di tingkat lokal sebagai walikota Solo, jabatan yang telah dipegangnya kurang dari tiga tahun, konsep bahwa ia hanya diangkat sebagai bagian dari rencana Jokowi untuk membangun dinasti dan melindungi warisan politiknya dapat merusak daya tariknya.
Gibran bukan satu-satunya anak Jokowi yang mengejar karier politik. Anak bungsunya, Kaesang Pangarep, baru-baru ini bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berorientasi pada pemuda dan dalam beberapa hari menjadi ketuanya.
BACA JUGA:Resmi jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Intip Gelar Akademik Gibran Rakabuming