Buat Orang Tua, Jangan Keluarkan Kata Ancaman Ini ke Anak Ya, Bahaya Untuk Mental Health
BACAKORAN.CO - Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman.
Rotan pemukul, dilempar kapur atau penghapus oleh guru, setrap, dan seterusnya.
Kita dibesarkan dengan seribu satu kata ancaman.
Mulai dari kata Awas… Kalau… Nanti…dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
BACA JUGA:Perbedaan Cewek SMA 90-an Vs Sekarang, Lebih Eksperimental dan berani!
Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin membuat kita lebih disiplin.
Namun, juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat bahkan membuat mental health anak terganggu.
Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.
Semua itu sangat tergantung dari atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya.
Dengan demikian, kecerdasan manusia dapat tumbuh, tetapi sebaliknya juga dapat menurun.
Ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.
Tetapi, juga ada orang yang “tambah pintar” dan ada pula orang yang “tambah bodoh”.
Untuk para orang tua, mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan kepada anak anak saat usia sekolah.