BACAKORAN.CO – Pemenuhi kebutuhan air bersih, pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menargetkan memasang 10 juta sambungan atau pipa akses air minum ke rumah-rumah.
Percepat realisasi tersebut, akan ada instruksi presiden (Inpres) yang mengatur tentang sanitasi dan air bersih.
Dengan aturan itu, harapannya seluruh wilayah Indonesia akan segera tersambung akses air bersih dan sanitasi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dari total target 10 juta saluran, yang sudah siap dipasang sebanyak 6,8 juta sambungan rumah.
BACA JUGA:Tuntut SK Bupati Kenaikan Tarif PDAM Dicabut
Bagaimana dengan Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)?
Program ini akan dilaksanakan se-Indonesia, bekerja sama dengan sekitar 389 perusahaan daerah air minum (PDAM).
"Seluruh Indonesia, ada datanya kabupaten mana, berapa sambungan rumahnya, semua kebutuhannya, ada. 389 kabupaten/kota PDAM," ungkapnya..
Menurut Basuki, Inpres Sanitasi dan Air Minum ini lahir dengan dukungan dari Kementerian PPN/Bappenas yang melihat keberhasilan Inpres Jalan Daerah.
BACA JUGA:Libatkan Unsri, Rekrutmen Pegawai PDAM Sesuai Prosedur
Harapannya, regulasi baru ini dapat membantu mendorong percepatan program.
Terkait sanitasi, belum lama ini pemerintah telah meresmikan empat instalasi pengolahan air limbah (IPAL), antara lain di Kota Palembang, Jambi, Makassar, dan Pekanbaru.
Presiden Joko Widodo telah menyetujui Inpres Sanitasi dan Air Minum ini pada 23 Oktober 2023 lalu.
Pihaknya Basuki menjamin, Inpres ini dapat segera diimplementasikan.
BACA JUGA:Kenaikan Tarif Air Bersih Palembang, Mulai Berlaku Oktober. Ini Tarif Barunya?
Setidaknya pada tahun depan.
Bank Dunia dikabarkan berminat untuk membantu program tersebut.
Informasi tambahan, sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa hinggga 2023, baru 3,8 juta rumah yang tersambung air bersih.
Targetnya ada 10 juta sambungan rumah di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Bangun Sumur Bor! TNI Bantu Warga Sulit Air Bersih
Sayangnya, hingga tahun 2023 baru terdapat 3,8 juta sambungan rumah.
Sehingga ada gap 6,2 juta saluran.
“Kami lapor kepada presiden bagaimana mengatasi ini," tukasnya.