BACAKORAN.CO – Sejumlah warga yang tinggal di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan mengeluh.
Mereka yang tinggal di Lingkungan VIII Kelurahan Jua-jua itu mengaku sering menemukan bekas peralatan medis yang di buang di sekitar rumah sakit itu. Limbah itu banyak di temukan di bagian belakang rumah sakit tersebut.
Selain tidak enak di pandang mata, sampah yang diduga masuk dalam katagori Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) itu juga menimbulkan bau tidak sedap, dandikhawatirkan membahayaan kesehatan.
Bahkan warga mengaku efeknya sudah berdampak pada air sumur warga kini berbau.
BACA JUGA:Astagfirullah! Pemuda Melecehkan Kitab Suci Al-Quran, Ngak Takut Kualat Orang ini..
Salah satu warga, Imron mengaku, kalau banyaknya sampah medis dari rumah sakit sudah terjadi sejak lama. Karena kata dia efeknya sudah masuk ke dalam tanah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap pada air sumur. Selain itu bau diduga timbul akibat saluran limbah yang bocor.
Terlebih kata dia saat musim hujan." Kalau musim penghujan itu parah sekali keadaannya,"terangnya Sabtu, 11 November 2023.
Dijelaskan Imron, sampah medis yang banyak di temukan diantaranya bekas wadah cairan infus, sarung tangan karet, alat suntik, masker dan lainnya.
“Sampah itu dibuang sembarangan, kami tidak tahu mengapa sampah itu banyak di temukan di sekitar rumah sakit, padahal RSUD Kayu Agung sudah ada tempat pengelola LB3 itu,”katanya.
BACA JUGA:Ngeri! Witan-Putu Gede Bantu Bhayangkara FC Keluar Zona Degradasi Liga 1, Begini Doa Putu untuk Persib
Imron mengatakan, warga yang tinggal di belakang RSUD Kayuagung ada lima kepala keluarga. Dia mengatakan sudah pernah menyampaikan keluhan warga itu kepada Direktur RSUD Kayuagung agar saluran untuk pengaliran limbah ditutup.
“Waktu itu sempat ditutup tiga saluran yang mengalirkan limbah dengan tanah itu. Tapi karena hanya ditutup dengan tanah tidak permanen jadi terkikis hingga jebol,”katanya.
Senada diungkap tetangga lainnya, sumurnya sampai sekarang terpaksa ditutup tidak bisa digunakan sama sekali karena baunya busuk.
Selain itu memang LB3 RS di kelola menggunakan alat khusus tapi kalau petugas melakukan pembakaran pada Selasa dan Sabtu asap yang keluar dari cerobong asap itu sering menganggu pernapasan.
BACA JUGA:Ini 6 Tunjangan Guru Disahkan Presiden Jokowi, Apakah Pahlawan Tanda Jasa Masih Berlaku?
"Kalau ada bayi saat petugas ingin membakar kami pindahkan sementara bayi dan anak kecil agar tidak mengganggu pernapasannya,"imbuhnya.
Direktur RSUD Kayuagung, dr Hj Asri Wijayanti MKes melalui Kabid Layanan Medik, dr Hj Lubna MKes membantah jika dikatakan LB3 rumah sakit itu dibuang sembarang.
Menurutnya LB3 di tampung dan di buang ditempat khusus dan dikelola pihak ketiga. "Kalau LB3 itu dibuang ditempat khusus karena sudah bekerjasama pengelolaannya dengan pihak ke tiga,"tandasnya.(uni)