Bayi Tabung, Bagaimana Pandangan Islam, Begini Pendapat Beberapa Ulama Indonesia

Senin 20 Nov 2023 - 05:35 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

“Kalau, misalnya, salah satunya milik orang lain,   spermanya laki-laki dipertemukan kepada sel telur selain orang yang  memiliki hubungan yang sah, maka ini dianggap hina   dan tidak diperbolehkan, sesuai dengan larangan  syariat dalam Al Qur'an,”tegasnya.

Kemudian yang kedua, hukumnya   tidak diperbolehkan, jika nanti cara mengeluarkan spermanya  ghairu muhtaram atau cara mengeluarkannya itu  melalui mediasi yang diharamkan.

“Misalnya dengan... mohon maaf, dengan inzal bil yad (mengeluarkan dengan tangan),  bantuan tangan orang atau perempuan lain, misalnya, yang tidak halal baginya Ini maka pengeluaran spermanya itu ghairu muhtaram,”katanya. Sehingga, tidak diperbolehkan pula bayi tabungnya.

Sementara itu, Ustad Adi Hidayat, di kutip dari dakwah media sosialnya menjawab pertanyaan soal bayi tabung khususnya dalam kasus  kondisi rahim di luar normal maka menurutnya  setiap yang diluar normal,  maka iddahnya dikecualikan dari yang biasa.

BACA JUGA:Jangan Simpan Benda Ini Doa Bisa tidak Dikabulkan, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

“Kalau kondisi darurat maka kaidah fikih nya  adh-dharuratu tubiihul mahdhurat”. Sesuatu yang darurat bahkan diperkenankan melakukan sesuatu yang tadinya dilarang,”jelasnya.

Diantaranya kata dia hamil diluar rahim itu pasti mustahil. “Sekarang rahimnya tidak ada maka dalam kondisi darurat boleh,  kemudian  asal hak-hak syariatnya tidak di langgar,”katanya.

“Silakan bayi tabung misalnya  dengan catatan sperma dengan ovum nya dikumpulkan dari hasil yang halal suami Istri yang sudah berumah tangga,”urainya

Pandangan yang sedikit berbeda tentang bayi tabung atau inseminasi buatan dikatakan oleh  Buya Yahya.

BACA JUGA:Pendapatan Anjlok! Citigroup PHK Massal, Segera Merombak Manajemen, Bagaimana Nasib Karyawan Indonesia...

Dia dengan tegas tidak menyarankan suami yang sel spermanya tidak bisa mebuahi sel telur istri untuk melakukan program bayi tabung.

“Apakah orang untuk slamet  masuk surga dan bahagia harus dengan anak?,”katanya bertanya

Buya Yahya memberi alasan bahwa proses bayi tabung itu ribet, prosesnya panjang. Karena itu dia juga tidak meyakini sepenuhnya jika semua orang yang terlibat dalam proses bayi tabung itu bisa di percaya.

“Bukannya kita menuduh dokter tidak bisa di percaya, karena segala kemungkinan bisa terjadi dalam proses bayi tabung itu,”katanya.

BACA JUGA:Usai Tersingkir, Timnas Indonesia U-17 Balik Jakarta, Bima Sakti Minta Maaf dan Beberkan Program Selanjutnya

Terlebih kata dia, tim medis yang melakukan praktek bayi tabung itu ingin agar usahanya berhasil. Sehigga dia akan melakukan bagaimana caranya agar sel sperma suami yang tidak bisa membuahi itu bisa membuahi sel telur.

“Siapa yang bisa menjamin sel sperma itu tidak tertukar,”katanya. Dia bisa saja mengambil seperma lain,”katanya.

Kategori :