BACAKORAN.CO – Derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik membuat rupiah mengalami penguatan tajam.
Nilai tukar rupiah meroket dalam perdagangan dua pekan terakhir hingga kini mendekati level Rp15.400 per USD.
Namun tren penguatan mata uang Garuda terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum menarik minat masyarakat untuk membeli mata uang Negeri Pasam Sam tersebut.
Dikutip dari laman CNBC Indonesia, dua jasa penukaran mata uang asing di kawasan Jakarta Selatan terpantau masih sepi.
BACA JUGA:Rupiah Gacor Bareng Mata Uang Asia Lain Bekuk Dolar AS
Seperti di Dewata Inter Money Changer nampak sepi ketika dikunjungi sekitar pukul 10.30 WIB.
Selama hampir 20 menit berada di money changer yang berlokasi di Jalan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, hanya ada satu orang pelanggan yang menukarkan uangnya.
Staf penjualan Dewata Inter, Alinda mengatakan belakangan ini transaksi cenderung turun seiring dengan penguatan rupiah terhadap dolar AS.
"Cenderung turun, setiap harinya pasti ada turunnya walau sedikit-sedikit," ujarnya.
BACA JUGA:Rupiah Kian Perkasa, Apa Faktor Pendorongnya?
Kondisi tersebut berbanding terbalik ketika dolar AS hampir menyentuh Rp16 ribu pada Oktober lalu.
Dia mengatakan transaksi jual atau beli justru naik signifikan ketika harga dolar sedang kuat-kuatnya pada saat itu.
Setelah tren penguatan dolar berhenti, transaksi justru menurun.
Bahkan hingga sekitar 50 persen.
BACA JUGA:Tren Menguat, Rupiah Hajar Dolar AS Diperkirakan Lanjut Pekan Depan
Sedangkan di money changer DolarAsia, kondisinya relatif lebih ramai.
Selama 60 menit menunggu, ada sekitar lima pelanggan yang bertransaksi.
Staf DolarAsia Hardi mengaku jika jumlah pengunjung itu belum seberapa dibandingkan saat dolar hampir menyentuh Rp16 ribu.
Saat itu, mereka melayani hampir 50 pelanggan per hari dengan transaksi beragam, mulai dari ratusan dolar hingga US$ 20 ribu.
BACA JUGA:Rupiah Sikat Dolar AS, Ini Penjelasan BI
"Saat itu baru banyak yang jual," kata Hardi.
Salah seorang konsumen, May mengaku hendak menukarkan rupiah ke mata uang dong Vietnam.
Dia memerlukan dong karena hendak pelesiran ke Vietnam.
Dirinya sempat membeli dolar pada Maret 2023 lalu saat harganya turun ke posisi Rp14.900-an.
BACA JUGA:Rupiah Bak Roller Coaster, Saatnya Beli atau Jual Dolar?
Dirinya mengaku belum tertarik untuk kembali membeli dolar dengan harga saat ini.
"Sekarang masih banyak dolar saya," candanya.
Kosumen lainnya, Ayu juga mengaku juga belum minat kembali membeli dolar.
Dirinya menunggu hingga harga dolar di bawah Rp15 ribu.
Kategori :