Data Properti AS di Luar Ekspekstasi Pasar, Begini Perkiraan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan awal pekan saat data properti AS lebih lemah dari perkiraan.--
BACAKORAN.CO – Awal pekan, rupiah berada di posisi Rp15.627 per USD pada perdagangan Senin (19/2/2024) pagi.
Rupiah turun 3,5 poin atau 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya.
Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia perkasa terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Tercatat, baht Thailand naik 0,14 persen, peso Filipina tumbuh 0,11 persen, won Korea Selatan melejit 0,29 persen, yuan China naik tipis 0,04 persen, serta dolar Singapura melaju 0,17 persen.
BACA JUGA:Fokus Pelaku Pasar Tertuju ke Sini, Rupiah Dibuka Lanjut Melemah
Lalu yen Jepang tumbuh 0,15 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.
Senada, mata uang utama negara maju juga kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,18 persen, dan dolar Australia menguat 0,26 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah fluktuatif namun cenderung menguat terbatas dipicu rilis data properti Amerika Serikat (AS) yang ternyata jauh lebih lemah dari perkiraan.
"Rupiah akan dibuka datar dengan cenderung menguat terbatas,” ujarnya.
Sedangkan dolar AS melemah menyusul data properti yang lebih lemah dari perkiraan pasar.
Untuk informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) AS merilis data inflasi untuk periode Januari 2024.
Inflasi AS mencapai 3,1 persen year on year (yoy) pada Januari 2024.
Angka inflasi tersebut hanya mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan angka 3,4 persen yang tercatat pada Desember 2023.