BACAKORAN.CO – Setelah mengalami pelemahan pada pekan lalu, rupiah kembali ke tren positif.
Nilai tukar mata uang garuda balik ke zona hijau, menguat 71 poin atau 0,46 persen ke posisi Rp15.494 per USD pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (27/11/2023).
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah pada level Rp15.527 per dolar USD.
Penguatan rupiah ini di tengah banjirnya dana asing yang masuk selama dua pekan beruntun.
BACA JUGA:Langkah BI Ini Berhasil Buat Rupiah Kembali Perkasa Hajar Dolar AS
BI menunjukkan data transaksi 20 - 23 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,03 triliun (beli neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,30 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp5,13 triliun di SRBI).
Sementara pada pekan ketiga November 2023, capital inflow pun terjadi dari asing dengan total Rp7,33 triliun.
Penguatan rupiah ini juga tak lepas dari depresiasi yang terjadi pada dolar AS.
Indeks dolar AS (DXY) turun tipis 0,05 persen menjadi 103,28.
BACA JUGA:Rupiah Gacor Bareng Mata Uang Asia Lain Bekuk Dolar AS
Nilai ini lebih rendah dibandingkan saat penutupan perdagangan Jumat (24/11/2023) yang berada di posisi 103,40.
Sedangkan mata uang di kawasan Asia mayoritas terpantau bergerak di zona hijau.
Tercatat ringgit Malaysia menguat 0,16 persen, won Korea Selatan naik 0,17 persen, baht Thailand meroket 0,67 persen, dan dolar Singapura menguat 0,15 persen.
Kemudian yen Jepang terapresiasi 0,28 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen.
BACA JUGA:Rupiah Kian Perkasa, Apa Faktor Pendorongnya?
Di sisi lain peso Filipina melemah 0,09 persen dan yuan China minus 0,05 persen.
Senada, penguatan juga kompak dialami mata uang negara maju.
Tercatat euro Eropa menguat 0,07 persen, poundsterling Inggris menguat 0,10 persen, dolar Kanada menguat 0,01 persen, dan franc Swiss menguat 0,23 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong menerangkan, rupiah dan mata uang regional menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah di tengah turunnya prospek suku bunga bank sentral AS (The Fed).
BACA JUGA:Tren Menguat, Rupiah Hajar Dolar AS Diperkirakan Lanjut Pekan Depan
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate di posisi enam persen.
Sama seperti level saat kenaikan bulan lalu sebesar 25 basis points (bps) pada 19 Oktober 2023.