BACAKORAN.CO - Pada masa kejayaannya, Teuku Markam menjadi sosok yang sangat berjasa bagi Indonesia.
Bahkan beliau sampai rela menyumbangkan 28 kg emas untuk melapisi tugu Monas, simbol perlawanan dan kemerdekaan.
Namun, nasibnya berubah drastis saat rezim Soeharto berkuasa, mengarah pada penghancuran hidupnya dan keturunannya.
Teuku Markam, yang dulu menjadi orang terkaya asal Aceh, membangun tidak hanya tugu Monas.
Tetapi juga berkontribusi pada sejumlah fasilitas publik untuk mensejahterakan bangsa.
Ironisnya, pahlawan tanpa tanda jasa ini kemudian menjadi korban ketidakadilan yang membuat hidupnya terguncang.
BACA JUGA:Bos Telegram Dukung Perjuangan Hamas Lawan Israel, Tak Gentar Ditekan Barat
Tugu Monas, dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan.
Terasa berbeda saat diketahui bahwa 28 kg emas di sana berasal dari Teuku Markam.
Namun, ketika Soeharto berkuasa, peran Markam dihancurkan, ditahan dengan tuduhan terlibat PKI, dan hartanya disita oleh rezim Orba.
BACA JUGA:WANI! Dukung Perjuangan Palestina, Israel Lenyap Dari Peta Buatan Tiongkok
Meski mencoba bangkit setelah keluar dari penjara, Teuku Markam tidak bertahan lama.
Pada tahun 1985, ia meninggal dunia, meninggalkan keturunannya dalam keadaan sulit.
Kekuasaan Orba berakhir, namun nama baik Teuku Markam tidak pernah direhabilitasi.
BACA JUGA:Melesat! Harga Emas Antam Tembus Rp 1.133.000, Ini Penyebab Kenaikan!
Keturunannya mengalami masa sulit, beberapa bahkan terkena depresi mental.
Anak-anak Teuku Markam berjuang untuk mengembalikan hak-hak keluarganya yang dirampas oleh rezim Soeharto.
Salah satu keturunan, seorang wanita, dengan gigih menyuarakan ideologinya untuk merebut kembali hak-hak yang seharusnya menjadi bagian dari warisan keluarganya.
BACA JUGA:4 Perampok Toko Emas di PALI yang Tertangkap Ternyata Bukan Warga Sumatera Selatan, Ini Tampangnya
"Jangan lupakan bahwa ini warisan, perjuangan ini harus diteruskan apapun kejadiannya, bagaimanapun jadinya sampai titik darah penghabisan, aku mau jihad untuk ini," ucapnya dengan tekad kuat.
Kisah Teuku Markam dan keturunannya menjadi bukti nyata bahwa perjuangan untuk keadilan tidak selalu berakhir dengan waktu.
Di tengah upaya keras anak-anaknya untuk mengembalikan kehormatan dan hak-hak yang seharusnya menjadi milik keluarga Markam.
BACA JUGA:Edan! Patung Jokowi 2,5 Miliar di Kabupaten Karo, Ternyata Patungnya Terbuat Dari Ini Lho, Emas?
Mereka membuktikan bahwa semangat perjuangan dan warisan perjuangan tidak boleh dilupakan, bahkan dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam.