BACAKORAN. CO – Populasi Harimau Sumatra atau Panthera Tigris Sondaica saat ini terus berkurang.
Salah satu penyebabnya adalah perburuan illegal serta pembalakan hutan liar yang menjadi tepat habitat Si Raja Hutan itu
Namun saat ini hewan buas itu masih terpantau di beberapa hutan di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel)
Hal itu diungkap Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Lahat, Yusmono, Sabtu 2 Desember 2023.
Dia mengungkapkan jika sebaran populasi Harimau Sumatera, masih terpantau di Hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), wilayah Musi Rawas Utara (Muratara) yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Bengkulu.
Kemudian juga terpantau di Hutan Reki Musi Banyuasin (Muba) yang berbatasan wilayah Musi Rawas (Mura) dan Provinsi Jambi.
Selain itu ada juag di wilayah utan perbatasan wilayah OKU Selatan dengan Provinsi Lampung.
Yusmono mengatakan, setiap tahunnya jumlah Harimau Sumatera lebih cenderung alami penurunan. Hanya saja dia mengaku BKSDA tidak memiliki data akurat.
"Data jumlah populasinya kami memang belum pernah melakukan survei. Tapi populasi Harimau Sumatera setiap tahun, itu lebih cendrung menurun sehingga di masukan sebagai satwa dilindungi dan terancam punah," timpalnya.
Kecendrungan penurunan populasi Harimau Sumatera itu kata dia berkaitan erat dengan beberapa faktor.
Seperti pola kembang biak Harimau Sumatera, karena Harimau dalam satu tahun, hanya bisa berkembang biak 2-3 ekor/tahun.
Setelah lahir, induk Harimau Sumatera akan meninggalkan anak anaknya untuk bertahan sendirian hidup di dalam hutan.
BACA JUGA:Geger Oknum TNI AD Berpangkat Prada, Diduga Menguliti Pajangan Harimau Milik Komandannya