Sebelum akhirnya memproduksi hardware atau perangkat keras, ASUS terlebih dahulu fokus di bidang konsultasi komputer.
Barulah di akhir dekade 80-an, ASUS memproduksi motherboard untuk prosesor besutan Intel yaitu Intel 486 dan berhasil menjualnya.
2. Inovasi dalam Desain dan Kinerja (2001-2010)
Selama dekade ini, ASUS fokus pada inovasi desain dan kinerja laptop mereka.
Kali ini kita akan menyoroti produk-produk terobosan, seperti seri Eee PC yang mempopulerkan konsep notebook dan laptop-laptop multimedia yang memenangkan penghargaan.
Meski sudah berdiri pada tahun 1989, ASUS baru benar-benar "Go Public" pada tahun 2005.
Hal tersebut, membuat pertumbuhan ASUS bisa dikatakan sangat pesat.
BACA JUGA:Laptop Asus ExpertBook B3000 Cuma Harga Rp6,9 Juta Baterai Awet Gunakan Snapdragon
Bagaimana tidak, seiring berjalannya waktu, semakin banyak komputer desktop yang telah menggunakan motherboard ASUS dibandingkan merk lainnya.
Hal tersebut secara tidak langsung membuat pendapatan Asus bisa mencapai puluhan miliar.
Untuk membuat kinerja perusahaannya semakin efisien, ASUS membagi perusahaannya menjadi tiga bagian berbeda di tahun 2007.
Ketiga perusahaan tersebut diantaranya yaitu Pegatron yang berfokus pada perangkat OEM dan produksi komponen PC, Unihan yang fokus pada manufaktur perangkat non PC, dan terakhir perusahaan ASUS yang fokus pada sistem komputerisasi utuh hingga produksi notebook.
BACA JUGA:Review Lenovo Yoga Pro 7i: Laptop Ramping Spek Mumpuni dengan Sertifikasi Militer
3. ROG: Memasuki Dunia Gaming (2006-sekarang)
Dalam periode ini, ASUS memasuki pasar gaming dengan mendirikan Republic of Gamers (ROG).
Tak hanya mengembangkan produk untuk orang-orang yang produktif, ASUS juga memproduksi perangkat yang dikhususkan untuk para gamers.