BACAKORAN.CO - Musim hujan sering kali menjadi pemicu peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Seiring dengan intensitas curah hujan yang tinggi, peningkatan suhu, dan genangan air, kondisi ini menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD, untuk berkembang biak.
Pada pembahasan ini, akan mengangkat tema tentang ‘mengapa musim hujan memicu peningkatan kasus DBD, serta solusi pencegahan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini’.
Musim hujan menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan telur nyamuk Aedes Aegypti.
BACA JUGA:Simak Beberapa Tips Menjaga Tubuh Kalian “Stay Fit” saat Musim Hujan Seperti Sekarang!
Air hujan yang tergenang di tempat-tempat seperti ban bekas, potongan botol, atau bak mandi yang tidak terpakai dapat menjadi tempat berkembang biak bagi larva nyamuk.
Lingkungan yang lembab dan hangat juga mempercepat siklus hidup nyamuk, memungkinkan mereka berkembang biak dengan cepat.
Oleh karena itu, musim hujan menjadi saat yang sangat rawan terjadinya peningkatan kasus DBD.
DBD sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi.
BACA JUGA:Tips Aman Bermotor Saat Musim Hujan, Biar Nggak Gampang 'Masuk Angin'
Gejala DBD melibatkan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, ruam, dan dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan pendarahan serius dan mengancam nyawa.
Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera.
Salah satu solusi pencegahan yang efektif adalah mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Upaya ini dapat dilakukan dengan membersihkan genangan air di sekitar rumah, membuang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, dan mengganti air dalam tempat-tempat seperti vas bunga secara berkala.
Menggunakan kelambu saat tidur dan menggunakan pakaian yang melindungi tubuh dari gigitan nyamuk juga dapat membantu mengurangi risiko penularan DBD.