BACAKORAN.CO – Tempe tak hanya menjadi makanan favorit masayarakat Jawa, tapi hampir di seluruh Indonesia.
Itu karena harga tempe yang sangat terjangkau, bahkan bisa dikatakan murah bagi masyarakat menengah ke bawah.
Selain itu, makanan tradisional khas Indonesia tersebut memiliki citarasa yang khas.
Dimana tempe terbuat dari hasil fermentasi kedelai.
BACA JUGA:Tempe Goreng Kremes Jadi Cemilan Tanggal Tua, Tambahkan ini Agar Semakin Kriuk
Meski menyehatkan, seperti makanan fermentasi lainnya, tempe memiliki umur simpan yang relatif pendek.
Pasalnya, bakteri yang terdapat pada tempe mentah secara alami akan terus aktif dan berkembang, sehingga membuatnya jadi lebih cepat rusak atau busuk.
Tapi sebenarnya hal itu bukan masalah.
Sebab, jika disimpan dengan baik dan benar, tempe bisa awet, bertahan lama tanpa berubah rasa dan teksturnya sehingga tetap enak saat diolah.
BACA JUGA:Jadi Ide Jualan! Resep Tempe Crisy khas Kecamatan Purworejo, Gurih Renyah Bikin Nagih Nggak Cukup Satu
Berikut ini sejumlah tips sederhana cara menyimpan tempe yang baik agar tidak cepat busuk:
1. Pilih tempe yang dikemas menggunakan plastik.
Tempe yang dibungkus dengan daun pisang seringkali menawarkan rasa dan aroma khas yang lebih nikmat.
Sayangnya, jenis tempe ini memiliki kecenderungan untuk lebih cepat membusuk, terutama jika disimpan pada suhu ruangan.
BACA JUGA:Bongkar Resep Tempe Mendoan Renyah Gurih Ala Pedagang, Begini Resepnya Bisa Jadi Ide Jualan Moms
Oleh karenanya, jika Kamu tidak hendak mengolah tempe segera setelah membeli, disarankan memilih tempe yang dikemas dengan plastik karena dapat lebih tahan lama.
2. Pilih tempe kualitas terbaik.
Tidak semua tempe di pasar diproduksi pada waktu yang sama.
Agar tetap segar, pastikan memilih tempe yang memiliki kualitas terbaik.
BACA JUGA:Suka Makan Tempe ? 5 Resep Olahan Tempe Jadi Ide Masak Moms Dirumah
Jika memungkinkan, carilah tempe yang baru dijual pada hari yang sama dengan pembelian mu.
Tempe berkualitas biasanya memiliki kulit yang cerah, lapisan jamur yang tebal dan bersih, serta suhu yang hangat saat dipegang.
3. Simpanlah di tempat kering dan kedap udara.
Seperti yang telah disebutkan, bakteri pada tempe mentah dapat terus berkembang dan fermetasi, membuat tempe lebih cepat berubah warna, menguning jika disimpan sembarangan.
BACA JUGA:Tempe, Makanan Asli Orang Jawa, Jadi Makanan Wajib Orang Indonesia, Kini Disukai Bule
Oleh karena itu, untuk memperlambat proses fermentasi ini, disarankan untuk meletakkan tempe dalam kantong atau wadah makanan yang kering dan rapat.
4. Tempatkan di dalam lemari pendingin.
Umumnya, tempe yang disimpan pada suhu ruangan akan bertahan sekitar dua atau tiga hari sebelum mulai membusuk.
Jika ingin memperpanjang masa simpan, sebaiknya simpan tempe di dalam lemari pendingin setelah ditempatkan dalam kantong atau wadah makan yang tertutup.
BACA JUGA:9 Makanan tradisional Indonesia Ini Terbuat Dari Sagu, Kamu Sudah Pernah Coba?
Meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan, langkah ini dapat meningkatkan masa simpan tempe hingga sekitar satu minggu.
Penting diingat, hindari menyimpan tempe di dalam freezer untuk menjaga kualitas rasa dan teksturnya.
5. Kenali tanda-tanda tempe yang sudah mulai membusuk.
Tempe yang sudah disimpan lebih lama cenderung berubah warna menjadi kuning, tetapi masih aman untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Papeda Makanan Tradisional Orang Papua, Kini Jadi Makanan Kekinian Orang Kota
Meskipun bercak hitam yang sedikit pada tempe juga dianggap normal dan masih aman untuk dikonsumsi.
Namun, jika tempe mulai berlendir dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap, saatnya untuk membuangnya karena itu adalah tanda-tanda tempe sudah tidak layak dikonsumsi.
Meskipun tempe tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang sangat lama, kamu masih bisa memperpanjang umurnya dengan menyimpannya dengan baik di tempat yang sejuk, kering, dan tersegel udara.
Ini akan membantu menjaga kualitas tempe sehingga tetap enak saat diolah.