BACAKORAN.CO – Bisa berkarir menjadi aparatur sipil negara (ASN) menjadi impian banyak orang.
Tak ayal, begitu lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dibuka, para pencari kerja pun berbondong-bondong mendaftar.
Mereka berharap bisa lulus seleksi CPNS yang diselenggarakan sejumlah instansi.
Jika gagal, mereka terpaksa harus menunggu satu tahun lagi untuk kembali mengikuti seleksi CPNS.
BACA JUGA:Persiapkan Diri! Ada 1 Juta Formasi CPNS Bisa Dilamar 2024, Ini Proses Pendaftaran SSCASN..
Nah, ke depan, para pelamar kerja tidak perlu lagi lama-lama menunggu hingga setahun untuk mengikuti seleksi CPNS.
Pasalnya, Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) bakal mengadakan rekrutmen CPNS setiap tiga bulan sekali mulai tahun depan.
Men PAN-RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, ke depan penerimaan PNS tidak lagi diselenggarakan setiap dua atau satu tahunan.
“Tiap tiga bulan (sekali) bisa ada rekrutmen ASN,” ujarnya.
BACA JUGA:Formasi Seleksi CPNS 2024 Prioritas Talenta Digital, Apa Itu?
Kebijakan itu, katanya, juga sebagai salah satu upaya menyetop adanya rekrutmen tenaga honorer.
Pasalnya, ketika ada pegawai pensiun berarti ada kekosongan tidak langsung diisi karena rekrutmen baru dilaksanakan setahun atau dua tahun kemudian.
Ke depan, pihaknya akan mendata siapa saja pegawai PNS yang pensiun.
Lalu, bisa dilanjutkan dengan tahap rekrutmen di momen tersebut.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Baca Doa ini Agar Lulus Tes CPNS dan PPPK 2023, Ustadz Adi Hidayat
”Kita akan rekrutmen (PNS) tiga bulan sekali,” tegasnya.
Saat ini pihaknya sedang lakukan koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian dan lembaga.
Kendati ada rekrutmen rutin, terang Anas, pemerintah tak lantas menjaring CPNS secara besar-besaran sesuai dengan jumlah tenaga yang pensiun.
Pemerintah akan mempertimbangkan kebutuhan di kementerian tersebut.
BACA JUGA:Catat! Gaji Pensiunan PNS Naik 12 Persen, Nyaris Tembus Rp5 juta, Ini Jadwal Cairnya
Apakah pertumbuhan positif atau pertumbuhan negatif.
Pasalnya, ada faktor digitalisasi yang juga tengah didorong sehingga diharapkan birokrasi bisa lebih ramping dan efisien.
Ditanya soal seleksi CPNS tahun depan, Anas mengatakan, hingga 2030 fokus penerimaan adalah memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
Pihaknya telah memetakan proyeksi kebutuhan di kedua sektor tersebut dengan melihat pertumbuhan positif dari kebutuhan PNS.
BACA JUGA:Widih! Single Salary PNS Banjir Reward, Fantastik Gaji Tertinggi Rp 39 Juta
Artinya, sektor tersebut masih boleh menambah pegawai.
Berbeda halnya dengan tenaga teknis fungsional.
Sektor itu masuk ke dalam skema zero growth.
Maksudnya, antara jumlah pegawai pensiun dan rekrutmen baru diupayakan seimbang.
BACA JUGA:Kado Tahun Baru ! Jokowi Setujui Kenaikan Gaji Honorer, Jumlahnya Bakal Saingi PNS..
Sedangkan untuk tenaga teknis pelaksana masuk ke skema pertumbuhan negatif sehingga sangat tidak dipertimbangkan untuk merekrut baru.
Dirinya berharap usulan formasi dari pemerintah daerah lebih pada pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dan pendidikan.
Bukan tenaga teknis.
Selain itu, pemerintah akan memberikan ruang bagi talent digital pada rekrutmen tahun depan.
BACA JUGA:HORE! PNS DiberikanTunjangan Rutin Rp13 Juta, Jokowi Tetapkan Kriterianya
Terpisah, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan, Mendikbudristek Nadiem Makarim telah bertemu dengan Men PAN-RB untuk membahas mekanisme seleksi CPNS guru pada 2024.
Menurut dia, tahun depan penuntasan program 1 juta guru yang belum rampung.
”Jika tidak ada aral melintang, semua proses berjalan lancar, awal tahun (diproyeksikan) 840 ribu (guru resmi diangkat menjadi PPPK). Jadi, kita tinggal menyelesaikan sedikit lagi,” jelasnya.
Dengan terpenuhinya kuota 1 juta guru PPPK itu, diharapkan bisa menghentikan masuknya guru-guru honorer baru lagi.