True Story Qabil dan Habil, Yuk Kita Simak Dan Ambil Hikmahya!

Selasa 26 Dec 2023 - 07:02 WIB
Reporter : Ainun
Editor : Deby Tri

BACAKORAN.CO- Diceritakan di dalam Al Quran bahwa, hawa nafsunya Qabil memaksa pada Qabil untuk membunuh Habil. Maka dilakukan tindakan pembunuhan itu oleh Qabil terhadap Habil.

Di dalam Al-Qur'an, Allah mengkisahkan dua putra Nabi Adam melakukan ibadah yang sama namun hanya satu yang diterima oleh Allah.

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah satunya dan tidak diterima dari yang lainnya. Maka berkata yang tidak diterima kurbannya, ‘Sungguh aku akan membunuhmu’. Dan berkata yang diterima kurbannya, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang-orang bertakwa.'"(QS Al-Maidah ayat 27).

BACA JUGA:Muslimah Wajib Tahu! Peran Ibu Dalam Pengasuhan Anak

BACA JUGA:6 Cara Muslimah Cerdas Untuk Generasi Emas Ala Ustadzah Halimah Alaydrus, Yuk Tambah Pengetahuanmu Sekarang!

Sejarah pembunuhan ini menjadi sejarah dosa kepadanya hingga saat ini dia tetap menjadi perbuatan dosa.

Tidak mungkin di zaman ini kalau ada orang yang dia mengajak kepada pembunuhan, atau menyetujui tentang berlakunya pembunuhan, lalu akan bertukar pembunuhan itu daripada perbuatan dosa  dan berubah menjadi perbuatan yang tidak berdosa, itu tidak mungkin.  

Dahulu ketika 2 putra Nabi Adam, yang pembunuhnya itu adalah Qabil, waktu dia akan membunuh saudaranya di dalam benak dia dengan membunuh saudaranya dia akan meraih obsesinya. Dan apa yang dia inginkan pasti akan tercapai.

BACA JUGA:Reminder Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Jumadil Akhir Di Bulan Desember 2023

BACA JUGA:Sobat Muslim Harus Tahu! Dibalik Bulan Jumadil Akhir Ada Peristiwa Istimewa dan Bersejarah Loh

Sehingga itu yang memacu dia untuk melakukan pembunuhan terhadap saudaranya demi mencapai apa yang dia inginkan dan ia kejar.

Akan tetapi, ternyata yang dia lakukan itu tidak membuat dia berhasil untuk meraih obsesinya.

Oleh sebab itu, kadang-kadang manusia ini dipengaruhi oleh khayalannya, fikirannya sendiri untuk mencapai kapada apa saja yang menjadi ambisinya.

Ternyata pada hakekatnya apa yang difikirkan dan diambisikannya hanya sekadar khayalan yang tidak mungkin sampai kepada hakikat yang diinginkan daripada ambisi tersebut. 

BACA JUGA:Makan Bersama Itu Sunnah Loh, Yuk Simak Berkah Berbagi Menurut Hadist Rasulullah!

Kategori :