Lelaki tua itu diseret keluar Masjid.
Polisi marah pada sang Kakek.
Dan Lelaki tua itu pun melawan. Sampai seorang perwira mengarahkan pistol dan melepaskan tembakan.
Sebelum timah panas menembus tubuh lelaki tua, seorang laki-laki muda menghalangi.
BACA JUGA:Keajaiban Kopi Turki yang Unik, Dipanaskan di Atas Pasir? Aneh Ya, Tapi…
Dia terjatuh. Anak kecil yang menjadi saksi semua kejadian itupun berteriak Ayaaah....
Anak Kakek itu terbunuh.... Dan cucunya pun memeluk jasad Ayahnya.
Selang waktu berganti, anak kecil itupun tumbuh menjadi seorang pejuang.
Jalannya panjang memasuki dunia politik yang penuh dengan tipu muslihat kaum sekuler.
BACA JUGA:Islam Akan Kembali Asing? Yuk Simak, Biar Tau Makna Dari Hadist Tersebut!
Tapi cita-cita luhur untuk mengembalikan Turki pada cahaya Islam tak pernah padam.
Adnan Menderes, anak kecil itu tumbuh dan akhirnya berhasil menang 52 persen menjadi Perdana Menteri (PM).
Ternyata dalam usaha sekulerisme menjauhkan mereka dari Islam.
Sebagian dari mereka tetap merindukan Islam, rindu Al Quran, rindu adzan seperti adzan Billal Bin Rabbah, para wanita rindu menggunakan hijab diruang publik.
BACA JUGA:Hati-Hati! Ini Dia Hukum Menerima ‘Serangan Fajar’ dari Partai Politik Menurut Pandangan Islam
Adzan berbahasa Turki dikumandangkan selama 18 tahun lamanya hingga kemudian dikembalikan ke bahasa Arab oleh pemerintah yang baru, Perdana Menteri Adnan Menderes pada tahun 1950.