Sejarah Yang Terulang di Turki, PM Pro Islam Berujung Tragedi, Runtuhnya Khilafah Ustmaniyah

Selasa 26 Dec 2023 - 14:15 WIB
Reporter : Rizki Lubis
Editor : Hendra Agustian

Kalangan sekuler tak suka dengan kebijakan-kebijakan Adnan Menderes yang pro pada umat Islam. 

Dia difitnah sebagai Diktaktor. 

Perbaikan Ekonomi yang pesat tak pernah diindahkan oleh kaum sekuler. 

BACA JUGA:Waspada! 3 Ciri Orang Munafik dalam Islam, Ustadzah Basma Syahab: Jangan Percaya Berlebihan

Adnan tetap sebagai orang yang harus disingkirkan. 

Hingga ia pun dikudeta pihak militer dan ia pun syahid di tiang gantungan.

Mengembalikan Islam di atas tanah Turki yang sudah lama terjerembab ke dalam lubang hitam sekularisme bukanlah hal yang mudah. 

Butuh waktu 18 tahun bagi Adnan Menderes mengembalikan adzan kembali berbahasa Arab, itu pun harus ia bayar dengan nyawanya.  

BACA JUGA:Bukan yang Utama! Berikut 7 Aspek dan Refleksi Diri terhadap Pergantian Tahun Baru Menurut Ajaran Islam

Dan partai politik berhaluan Islam, Partai Refah (Partai Kesejahteraan) juga dikudeta dan partainya dibubarkan.

Pelarangan hijab di Turki dimulai pada tahun 1984. Hijab dilarang dipergunakan di ruang publik, termasuk sekolah, universitas, pengadilan, kantor pemerintahan dan institusi resmi lainnya. 

Pada tahun 2007, di depan pendukungnya Erdogan berjanji akan menghapuskan pelarangan hijab jika terpilih sebagai Perdana Menteri dan partainya AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan) menang.

Dengan izin Allah, mayoritas rakyat Turki memilih Erdogan dan AKP.

BACA JUGA:Keajaiban Wali Songo Menyebarkan Islam di Tanah Jawa, Yuk Kita Lihat Karomah yang Dimilikinya!

Parlemen berhasil dikuasai oleh partai AKP. Pada 2010 pelarangan hijab di universitas dicabut. Hijab juga mulai diperbolehkan digunakan di institusi negara pada tahun 2013 dan sekolah pada tahun 2014.

Sampai detik ini pun, kaum sekulerisme Turki berusaha untuk tetap menjatuhkan Erdogan, menjauhkan Umat Islam dari Syariat Islam. 

Kategori :