Turki sudah belajar banyak, sudah mengalami banyak cerita.
Bagaimana ekonomi mereka hancur karena jauh dari Islam, dan diseret pada sekulerisme.
BACA JUGA:Tutor! Cara Menghindari Kemaksiatan dan Langkah-langkah Praktis Menurut Ajaran Islam
Bagaimana dengan jumlah 83 persen umat Islamnya tapi tak berdaya, sejak ustmani runtuh, prostitusi legal dinegeri itu.
Mereka sangat tahu kenapa harus bersatu, punya alasan untuk bangkit dari keterpurukan sejak dijauhkan dari Masjid.
Sekarang mereka meramaikan Masjid, Adzan Subuh mereka sambut beramai-ramai.
Mereka sangat tau rasanya penderitaan dijauhkan dari Islam.
BACA JUGA:Bayi Tabung, Bagaimana Pandangan Islam, Begini Pendapat Beberapa Ulama Indonesia
Mereka belajar banyak, bagaimana keruntuhan negerinya diawali kaum muda yang termakan propaganda kebebasan liberalisme dan sekulerisme, diawal 1924.
Ingat gagalnya kudeta Erdogan?
Yah mereka sudah belajar banyak, lebih daripada kita, tentang propaganda islam phobia.
Dan itulah jadi alasan kuat kenapa mereka tidak mau gagal lagi.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Keistimewaan Angka 6 dalam Islam
Mereka tidak mau kehilangan pemimpin yang mereka cintai. Yang mereka rindukan. Yang menjaga cahaya Islam terang kembali.
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (QS. At-Taubah 9: 32).
Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2 : 217).