3. Berzikir dan Berdoa
Zikir (mengingat Allah) dan doa tidak terbatas oleh keadaan fisik. Wanita yang sedang haid dapat terus berzikir dengan menyebut nama-nama Allah, memuji-Nya, dan memohon ampunan serta keberkahan.
Doa pun tetap merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah. Meskipun dalam keadaan haid, wanita dihormati sebagai individu yang tetap berada di bawah rahmat dan kasih sayang Allah.
4. Memberikan Sedekah dan Berbuat Baik
Amalan berupa kebaikan dan sedekah tidak tergantung pada status fisik. Wanita yang haid dapat terus berbuat baik kepada sesama, memberikan sedekah, atau terlibat dalam amal sosial yang tidak melibatkan kontak langsung dengan benda-benda suci.
Memberikan manfaat kepada orang lain adalah bentuk amalan yang tetap dapat dijalankan.
BACA JUGA:Doa Hari Pertama Haid yang Bisa Diamalkan, Wajib Wanita Muslim Tahu
5. Belajar dan Meningkatkan Ilmu Agama
Waktu haid dapat digunakan untuk meningkatkan ilmu agama. Wanita dapat membaca buku-buku Islam, mendengarkan kuliah atau ceramah agama, dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam.
Peningkatan ilmu agama membawa manfaat besar, dan ini dapat dilakukan tanpa mengorbankan kesehatan atau tata cara ritual tertentu.
6. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
Selain aspek spiritual, menjaga kesehatan fisik dan mental juga penting. Wanita yang haid disarankan untuk memberikan perhatian ekstra pada kesehatan diri.
Termasuk menjaga kebersihan diri, mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat dengan cukup, dan menjauhkan diri dari aktivitas yang dapat memberikan tekanan fisik yang berlebihan.
BACA JUGA:Khawatir Haid Tidak Teratur? Tenang, Coba deh 7 Cara Melancarkan Haid
7. Menggunakan Waktu dengan Produktif
Wanita yang mengalami menstruasi dapat menggunakan waktu ini dengan produktif, baik dalam meningkatkan keterampilan atau memberikan perhatian pada hal-hal yang mungkin terabaikan.