BACAKORAN.CO - Kopenhagen, 31 Desember - Ratu Denmark Margrethe II, yang saat ini adalah pemimpin monarki terlama di Eropa.
Ratu berusia 83 tahun, yang naik takhta pada tahun 1972, membuat pengumuman mengejutkan di TV secara langsung pada hari Minggu.
Yang akan turun dari tahta pada 14 Januari setelah 52 tahun, akan digantikan oleh putra sulungnya Putra Mahkota Frederik.
Selama pidato Malam Tahun Baru tradisionalnya, yang ditonton hampir semua orang di negara berpenduduk 5,9 juta orang itu.
BACA JUGA:Jejak Penjajahan Kolonial, serta kisah heroik Ratu Samban
Sang Ratu mengambil keputusan untuk mundur, setelah pada bulan Februari berhasil melakukan operasi punggung, karena hal tersebut secara alami memunculkan pemikiran tentang masa depan dirinya, untuk menyerahkan tanggung jawab kempemimpian kepada generasi berikutnya.
Ia memutuskan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat. Karena pada tanggal 14 Januari 2024, tepat 52 tahun setelah ia menggantikan ayahnya, Raja Frederik IX, beliau akan mengundurkan diri sebagai ratu Denmark.
Dan akan menyerahkan tahta kepada putranya, Putra Mahkota Frederik.
Sang ratu menjadi ratu terlama di Eropa setelah kematian Ratu Inggris Elizabeth II pada September 2022. Pada bulan Juli, ia menjadi pemimpin kerajaan terlama dalam sejarah Denmark.
BACA JUGA:Kedudukan Kerajaan di Bengkulu: Hingga Perebutan Putri Gading Cempaka
Di Denmark, kekuasaan formal berada di tangan parlemen terpilih dan pemerintahnya. Raja diperkirakan akan tetap berada di atas politik partisan, mewakili negara dengan tugas-tugas tradisional mulai dari kunjungan kenegaraan hingga perayaan hari nasional.
Lahir pada tahun 1940 dari mantan raja Denmark Raja Frederik IX dan Ratu Ingrid, Margrethe sepanjang hidupnya menikmati dukungan luas dari Denmark, yang menyukai kepribadiannya yang bijaksana namun kreatif.
Sang Ratu dikenal sangat cinta pada arkeologi dan telah beberapa kali ikut dalam beberapa penggalian situs arkeologi.
BACA JUGA:Soraya Angelina: Meraih Mahkota Kebaya, Mengenakan Warisan Indonesia yang Megah!