Dampak buruk stunting tidak hanya berhenti pada generasi yang langsung terkena dampak.
BACA JUGA:Inovasi Kodam II Sriwijaya! 'Dapur Masuk Sekolah', Langkah Perangi Stunting Sumsel
Tetapi dapat menjadi siklus yang menurun ke generasi berikutanya jika tidak ada penanganan serius baik dari orang tua maupun dari pemerintah.
Tingkat kemiskinan menjadi salah satu masalah utama yang menyebabkan banyaknya penderita Stunting di Indonesia.
Ketimpangan sosial membuat banyak masyarakat indonesia tidak dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh anak.
Sehingga peran penting pemerintah sangat diperlukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi gizi anak.
BACA JUGA:Wujudkan Prabumulih Bebas Stunting, PJ Wako Turun Langsung Kunjungi Rumah Penderita
Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk menangani masalah stunting di indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (kemkes) menyebutkan bahwa terdapat 3 upaya yang akan dilakukan untuk mencegah stunting.
Upaya yang dlikakukan Kemkes dilakukan pada periode pra kehamilan wanita.
Pada Kamis 11 Agustus 2022, Menteri Budi Gunadi Sadikin menyebutkan Kementerian Kesehatan ditugaskan untuk menurunkan angka stunting.
BACA JUGA:Cegah Stunting! Importir Sumbangkan 3 Ton Ikan Beku
Dari 24% ke 14% di tahun 2024 yang akan difokuskan kepada wanita sebelum melahirkan sebagai upaya pencegahan.
Berikut 3 Upaya Kemkes untuk menurunan Stunting :
1. Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi para remaja putri
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil.