Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pada hari Minggu (31/12) sejumlah unit angkatan laut negara itu menjadi korban dalam serangan helikopter AS saat melaksanakan tugas mereka di Laut Merah.
Sementara itu, angkatan bersenjata yaman juga mengumumkan keberhasilan penargetan kapal Maersk Hangzhou, yang menuju ke pelabuhan Eilat Israel.
BACA JUGA:Senjata Kontroversial Apa Saja telah digunakan Israel dalam Perang Gaza?
Inggris bersiap untuk berpartisipasi dalam agresi pimpinan AS di Yaman
The Times melaporkan pada hari Minggu mengutip dari sumber bahwa Inggris sedang mempersiapkan untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk meluncurkan serangkaian agresi udara di Yaman atau target yang berafiliasi dengan Yaman di Laut Merah.
November lalu, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka telah mengirim kapal Angkatan Laut Kerajaan HMS Diamond dengan dalih untuk memperkuat keamanan regional di Teluk dan Samudra Hindia.
BACA JUGA:Ngeri, Pertikaian Israel vs Palestina Berimbas Pada Aksi Kekerasan Anak di Amerika
AS akan menjadi target langsung
Menanggapi militerisasi Laut Merah pimpinan AS, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengeluarkan peringatan pekan lalu yang menyatakan, "Kami memperingatkan Amerika tentang dampak dari setiap eskalasi terhadap bangsa dan rakyat kami."
Dia menekankan bahwa sikap Yaman tentang masalah Palestina adalah teguh dan berprinsip, dan akan tetap tidak berubah, terlepas dari perkembangan atau tantangan yang akan dihadapi, menambahkan bahwa YAF sepenuhnya siap untuk melawan agresi apa pun.
Pada catatan itu, pemimpin Ansar Allah menegaskan bahwa "Amerika Serikat akan menjadi target langsung jika menyerang Yaman," ditujukan agar Amerika Serikat menyadari peringatan keras ini.