bacakoran.co

Tanggapan Anggota Polsek Cinangka Saat Keluarga Korban Rental Mobil Melapor: Paling Pistol Bohongan

Curhat Agam Muhammad Nasrudin anak bos rental mobil mengatakan diabaikan polisi saat meminta bantuan --Kolase Bacakoran/Ist

BACAKORAN.CO - Agam Muhammad Nasrudin anak dari Ilyas Abdurahman (46) bos rental mobil yang merupakan korban penembakan mengungkapkan bagaimana tanggapan anggota Polsek Cinangka ketika ayahnya melaporkan insiden tersebut. 

Saat itu Agam beserta ayahnya dan beberapa rekan datang ke Polsek Cinangka untuk meminta bantuan terkait kasus penggelapan mobil yang mereka hadapi.

Mereka membawa bukti kepemilikan sah atas mobil Honda Brio yang telah digelapkan oleh pelaku. 

Mereka menjelaskan kepada pihak polisi bahwa mereka adalah pemilik rental mobil dan mobil mereka telah dibawa kabur oleh pelaku. 

BACA JUGA:Terbongkar! Alibi Bela Diri Oknum TNI AL Usai Penembakan Bos Rental Mobil, Agam: Sulit Cari Keadilan

BACA JUGA:Ini Identitas Penembak Bos Rental di Rest Area, Kapan Polisi Bisa Tangkap?

Selain itu mereka merasa perlu didampingi oleh pihak kepolisian karena mereka sempat diancam dengan senjata api oleh pelaku dan bahkan ditabrak.

"jadi waktu saya konfirmasi ke anggota piket, kamu ke sana saja susulin mobil kamu, nanti kalau itu penyelesaiannya di sini," Kata Agam di Mako Koarmada RI, Senin, 6 januari 2025.

Agam juga menyampaikan bahwa petugas piket sempat menanyakan ciri-ciri senjata yang dilihatnya.

Agam menggambarkan senjata tersebut berwarna hitam dan tampak seperti airsoft gun.

"Saya kan awam dalam masalah pistol, saya bilang itu kayak warna hitam kayak airsoft gun," ujar Agam. 

BACA JUGA:Imbas Tolak Dampingi Bos Rental Mobil, Kapolsek Cinangka dan 2 Anggota Lain Resmi di Mutasi!

BACA JUGA:GPS Mobil Milik Bos Rental yang Tewas Ditembak, Sengaja Dirusak Oleh Pelaku yang Ini!

Namun, respons dari petugas piket terkesan meremehkan kasus penggelapan mobil.

Tanggapan Anggota Polsek Cinangka Saat Keluarga Korban Rental Mobil Melapor: Paling Pistol Bohongan

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - nak dari ilyas abdurahman (46) bos rental mobil yang merupakan korban penembakan mengungkapkan bagaimana tanggapan anggota polsek cinangka ketika ayahnya melaporkan insiden tersebut. 

saat itu agam beserta ayahnya dan beberapa rekan datang ke cinangka untuk meminta bantuan terkait kasus penggelapan mobil yang mereka hadapi.

mereka membawa bukti kepemilikan sah atas mobil honda brio yang telah digelapkan oleh pelaku. 

mereka menjelaskan kepada pihak polisi bahwa mereka adalah pemilik rental mobil dan mobil mereka telah dibawa kabur oleh pelaku. 

selain itu mereka merasa perlu didampingi oleh pihak kepolisian karena mereka sempat diancam dengan senjata api oleh pelaku dan bahkan ditabrak.

"jadi waktu saya konfirmasi ke anggota piket, kamu ke sana saja susulin mobil kamu, nanti kalau itu penyelesaiannya di sini," kata agam di mako koarmada ri, senin, 6 januari 2025.

agam juga menyampaikan bahwa petugas piket sempat menanyakan ciri-ciri senjata yang dilihatnya.

agam menggambarkan senjata tersebut berwarna hitam dan tampak seperti airsoft gun.

"saya kan awam dalam masalah pistol, saya bilang itu kayak warna hitam kayak airsoft gun," ujar agam. 

namun, respons dari petugas piket terkesan meremehkan kasus penggelapan mobil.

"ah paling juga itu cuma pistol bohongan,"jelas agam menirukan ucapan petugas piket.

sebelum insiden penembakan terjadi menurut agam ayahnya sempat berusaha berbicara dengan baik-baik kepada oknum tni al yang terlibat.

 setelah mendapati gps mobil yang disewakan dicopot, mereka bersama keluarga segera mengejar mobil yang akan digelapkan tersebut. 

peristiwa itu terjadi sekitar satu jam sebelum ayahnya ditembak mati oleh oknum tni al di rest area km 45 tol jakarta-merak.

mereka akhirnya menemukan mobil tersebut di saketi, pandeglang, banten. 

namun saat itu mereka justru dihadang dengan senjata oleh oknum anggota tni al. 

"ketika kami menghentikan mobil itu, pelaku berkata, 'minggir kamu, saya tembak kamu. kamu saya tabrak.' kami langsung diancam, dan ayah saya berusaha menenangkan dengan berkata, 'tenang pak, ini ada warung kopi, mari kita bicara baik-baik,'" cerita agam.

pertimbangkan perlindungan lpsk

keluarga dari korban penembakan kini mempertimbangkan untuk menerima tawaran pendampingan dan perlindungan dari lembaga perlindungan saksi dan korban (lpsk). 

agam yang juga menjadi saksi dalam kejadian ini, menyatakan bahwa mereka akan membahas lebih lanjut keputusan tersebut setelah menjalani pemeriksaan di pusat polisi militer. 

tindakan ini dilakukan setelah sebelumnya keluarga ramli yang juga menjadi korban dalam insiden penembakan lainnya, mempersiapkan berkas untuk mendapatkan perlindungan dari lpsk.

keputusan ini diambil dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan mereka sebagai saksi dan korban dalam kasus yang melibatkan oknum bersenjata. 

Tag
Share