BACAKORAN.CO - Turki berhasil menangkap sebanyak 34 orang yang diduga mata-mata Israel, Mossad.
Mereka dituduh terlibat dalam kegiatan pengintaian, pengawasan, penyerangan, dan penculikan di Turki.
Para tersangka fokus pada warga Palestina, termasuk pejabat dan anggota Hamas yang tinggal di Turki.
Pejabat senior Turki mengklaim para tersangka menyebarkan berita palsu, disinformasi, perampokan, dan pemerasan atas perintah Mossad Israel.
BACA JUGA:Saleh al-Arouri, Wakil Biro Politik Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Libanon.
Mereka juga menyatakan bahwa Mossad merekrut agen di Turki, terutama menargetkan warga negara Turki.
Penangkapan dilakukan melalui penggerebekan serentak di 57 lokasi di 8 provinsi.
Otoritas Turki masih memburu 13 tersangka lainnya.
Para pejabat Turki memperingatkan Israel akan "konsekuensi serius" jika mencoba memburu anggota Hamas di luar wilayah Palestina, termasuk di Turki.
BACA JUGA:Senjata Kontroversial Apa Saja telah digunakan Israel dalam Perang Gaza?
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan bahwa Israel melakukan kesalahan jika melakukan tindakan tersebut.
Berbeda dengan negara-negara Barat, Turki tidak mengkategorikan Hamas sebagai organisasi teroris dan mendukung upaya mereka di Jalur Gaza Palestina.
Penangkapan ini terjadi di tengah konflik berlanjut antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Dalam operasi yang melibatkan delapan provinsi di sekitar Istanbul, aparat keamanan Turki berhasil menangkap sejumlah tersangka yang diduga terlibat dalam kegiatan spionase internasional.
BACA JUGA:Penasihat Militer Iran tewas oleh Serangan Udara Israel di Suriah