6 Risiko Terapi Akupuntur, Mengungkap Bahayanya Metode Pengobatan Alternatif dari Zaman Kuno!

Jumat 05 Jan 2024 - 15:59 WIB
Reporter : Syaidhina Rizki
Editor : Syaidhina Rizki

BACAKORAN.CO - Terapi akupuntur telah menjadi salah satu bentuk pengobatan alternatif yang populer di berbagai belahan dunia. 

Metode ini berasal dari tradisi pengobatan Tiongkok kuno dan melibatkan penyisipan jarum tipis pada titik-titik tertentu di tubuh manusia. 

Meskipun banyak yang menyatakan manfaatnya, seiring dengan berkembangnya penelitian medis, muncul pertanyaan tentang sejauh mana keamanan terapi ini. 

Dari artikel ini, akan membahas beberapa bahaya potensial terkait terapi akupuntur yang banyak digunakan oleh praktisi akupuntur dari zaman ke zaman.

BACA JUGA:Penyembuhan Ala Mesir Kuno! 8 Fakta Menarik Dibalik Metode Pengobatan alternatif Tertua Ini

BACA JUGA:Simak! Tumbuhan Penyubur Rambut sebagai Alternatif Alami untuk Mengatasi Kebotakan

1. Infeksi dan Risiko Penyakit Menular

Salah satu risiko utama terapi akupuntur adalah potensi penularan infeksi. Meskipun praktisi akupuntur diwajibkan menggunakan jarum steril, kecelakaan atau kecerobohan dalam prosedur dapat meningkatkan risiko infeksi. 

Beberapa kasus infeksi menular darah, seperti Hepatitis B dan C, telah dilaporkan terjadi akibat terapi akupuntur yang tidak steril. 

Karenanya, penting bagi pasien untuk memastikan bahwa praktisi yang mereka pilih mematuhi standar kebersihan yang ketat.

2. Cedera Saraf dan Pembuluh Darah

Terapi akupuntur melibatkan penetrasi jarum ke dalam kulit, dan jika tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa menyebabkan cedera pada saraf atau pembuluh darah. 

BACA JUGA:4 Trik Efektif Atasi Kulit Berjerawat Pakai Masker Lidah Buaya, Alternatif Alami Tanpa Perlu Skincare!

BACA JUGA:Segudang Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan dan Pengobatan, No.16 Bikin Kaget!

Beberapa kasus kelumpuhan sementara atau kehilangan sensasi pada bagian tubuh tertentu telah dilaporkan setelah terapi akupuntur yang tidak tepat. 

Kategori :