6 Risiko Terapi Akupuntur, Mengungkap Bahayanya Metode Pengobatan Alternatif dari Zaman Kuno!

Jumat 05 Jan 2024 - 15:59 WIB
Reporter : Syaidhina Rizki
Editor : Syaidhina Rizki

Penting juga untuk memilih praktisi yang berpengalaman dan berkualifikasi untuk mengurangi risiko cedera.

3. Efek Samping dan Reaksi Alergi

Meskipun banyak orang melaporkan mendapatkan manfaat dari terapi akupuntur, beberapa juga melaporkan efek samping yang tidak diinginkan. 

Ini bisa mencakup reaksi alergi terhadap logam pada jarum atau infus yang digunakan. 

BACA JUGA:Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Tanda, dan Metode Pengobatan yang Efektif

BACA JUGA:“Cara Mengatasi Flek pada Paru-paru: Pengobatan Tuberkulosis Paru dan Peran Herbal dalam PenyembuhanR

Beberapa pasien juga melaporkan rasa sakit, pembengkakan, atau memar pada area yang diakupunktur setelah sesi pengobatan. 

Sementara efek samping ini mungkin bersifat sementara, penting untuk menyadari kemungkinan terjadinya.

4. Risiko pada Kelompok Tertentu

Tidak semua orang cocok untuk menjalani terapi akupuntur. Beberapa kelompok, seperti wanita hamil, individu dengan gangguan pembekuan darah, atau penderita penyakit kulit tertentu, mungkin lebih rentan terhadap risiko atau komplikasi. 

Sebelum memutuskan untuk menjalani terapi akupuntur, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mereka untuk memastikan bahwa prosedur ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.

BACA JUGA:Waspada! Perbedaan Miom dan Kista: Gejala dan Pengobatan yang Tepat

5. Risiko Kelelahan dan Pingsan

Beberapa orang mengalami kelelahan yang signifikan setelah menjalani sesi akupuntur, bahkan hingga tingkat pingsan. 

Peristiwa tersebut dapat menjadi dampak dari pelepasan energi yang terkonsentrasi selama prosedur akupuntur dilakukan.

6. Tidak Regulasi dan Keberlanjutan Pelatihan

Kategori :