BACAKORAN.CO - Pernikahan merupakan salah satu momen paling bersejarah dalam kehidupan seseorang.
Di Indonesia, pernikahan bukan hanya sekadar perayaan cinta antara dua insan, tetapi juga dipenuhi dengan berbagai tradisi dan adat istiadat yang kaya akan makna.
Salah satu tradisi unik yang masih dilestarikan di beberapa daerah Indonesia adalah "menumbuk daun inai" menjelang pernikahan.
Namun Sayangnya, karena kemodernan dunia, tradisi ini seolah hilang dari Peredaran.
BACA JUGA:7 Sunnah Rasulullah yang Jarang Dilakukan, Yuk Kita Mulai Memelihara Tradisi Berharga!
Para calon pengantin sudah beranjak ke inai instan.
Walaupun Inai Instan lebih mudah,tapi maknanya kurang didapat.
Sejarah dan Makna Daun Inai
Daun inai, yang juga dikenal dengan sebutan daun pacar atau daun nila, telah lama menjadi bagian penting dalam pernikahan tradisional Indonesia.
Daun inai memiliki warna merah yang khas, dan warna ini dipercayai sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan cinta dalam pernikahan.
BACA JUGA:Cantik ala Tradisi, Ini Manfaat Lulur Kunyit sebagai Kunci dari Keindahan Kulit Anda!
Selain itu, daun inai juga diyakini memiliki sifat antiseptik, yang dapat membantu membersihkan dan menyehatkan kulit.
Seiring berjalannya waktu, tradisi menumbuk daun inai mengalami evolusi, namun maknanya tetap utuh.
Pada awalnya, menumbuk daun inai dilakukan secara manual dengan batu tumbuk tradisional.
Kini, meskipun alat-alat modern telah memudahkan proses ini, banyak pasangan yang tetap memilih untuk menjalankan tradisi ini sebagai bagian dari pernikahan mereka.