Kembali ke kisah Zumbi Dos Palmares, jauh hari sebelum Colombus datang dan jauh sebelum Portugis mengeksploitasi kekayaan alam Amerika.
Komunitas muslim sudah cukup kuat mengakar beserta sejarahnya dengan Kesultanan Islam Mali Afrika Barat.
Banyak dokumen yang mengonfirmasi peran komunitas muslim yang menguatkan keberadaan quilombos (desa-desa Afrika di Brazil).
Tokoh-tokoh tersebut seperti Karin bin Abi Saifuddin yang dianggap sebagai pencetus sistem benteng.
Dokumen lainnya lagi mengonfirmasi bahwa Zumbi merupakan pimpinan tertinggi komunitas Afrika di Brazil.
Zumbi Dos Palmares mendapatkan pelatihan khusus dari para “Moor” muslim Arab berkulit hitam yang berasal dari Afrika Utara.
Dari fakta sejarah ini, dapat ditarik dua kesimpulan.
Kesimpulan yang pertama adalah Zumbi Dos Palmares bisa jadi benar-benar seorang muslim di Afrika.
Mengingat sederet nama dan komunitas muslim yang mengisi jabatan penting pemerintahannya.
Akan tetapi, sejarah yang terlalu lama terkubur dan sejarawan setempat menulis ulang riwayat hidup Zumbi Dos Palmares sebagai seorang katolik.
Intinya, Zumbi Dos Palmares menjadi pahlawan anti perbudakan bagi masyarakat Brazil hingga saat ini.
Kesimpulan yang kedua adalah, bisa jadi juga Zumbi Dos Palmares bukanlah seorang yang beragama islam.
Namun, kisah dan fakta menarik tentang kehidupan seorang Zumbi Dos Palmares ini menjadi petunjuk, untuk setiap orang agar mempelajari lagi sejarah sampainya islam di benua Amerika.
Kalau diperhatikan, mengapa sampai Portugis memaksakan harus orang Afrika yang dipekerjakan menambang emas di Afrika?
Karena pada kenyataannya, hanya kerajaan Islam Mali Afrika Barat yang paling tahu cara menambang emas terbaik.
Ini juga berkaitan dengan fakta bahwa manusia terkaya sepanjang sejarah adalah Raja Mansa Musa.