BACAKORAN.CO - Riuhnya berita tentang sosok wanita yang depresi sehingga melakukan hal di luar dugaan, serta menimbulkan pro kontra dalam pandangan masyarakat, berkaitan erat dengan alasan "DEPRESI".
Banyak orang mungkin sepakat bahwa depresi adalah sebuah ekspresi emosi akibat turunnya iman seseorang. Memang benar bahwa kita tidak punya cukup hak ataupun kepantasan, bahkan ilmu untuk menilai orang lain, karena sebaik-baiknya penilai manusia adalah Allah SWT.
Tapi ternyata ada satu kisah seorang perempuan penghulu surga yang bisa kita renungkan bersama, dialah Maryam.
Perempuan terbaik, paling shalihah di zamannya; Maryam binti Imran. Bunda dari Nabi Isa alayhissalam.
Alquran mengabadikan ucapan Maryam saat hendak melahirkan Isa alayhissalam. Sebuah kalimat yang menyiratkan beban mental begitu berat. Dalam bahasa lazim sekarang ini, DEPRESI.
Sebuah kalimat yang menurut sebagian banyak orang, terlalu tabu untuk diucapkan. Apalagi oleh seorang perempuan yang menjadi pemimpin perempuan surga. Kalimat yang mungkin akan dinilai sebagai ucapan seseorang yang lemah iman.
BACA JUGA:Hidup Lebih Damai! 5 Tips Cara Memaafkan dalam Islam Berserta Hadisnya
BACA JUGA:7 Manfaat Infused Water Menurut Perspektif Islam: Tingkatkan Kesehatan Tubuh juga Spiritual
Allah mengabadikan ucapan Maryam itu dalam Alquran. Ucapan yang memang hanya Maryam ucapkan dalam kesendirian, bukan di hadapan kaumnya apalagi di media sosial. Ucapan tersebut tertulis dalam surat Maryam ayat 22-23.
Maryam pun ternyata sempat depresi. Sedih sesedihnya. Wanita sholihah yang siang malam beribadah di baitul maqdis, tetiba hamil tanpa suami, hanya Zakariya dan istrinya yang tsiqoh pada cerita Maryam. Sedangkan di luar sana semua mencemooh Maryam.
Setegar-tegarnya Maryam, setinggi-tingginya iman Maryam, gadis itu tetap hancur hatinya mendengar omongan orang.
Itu Maryam, perempuan paling shalihah pada zamannya. Paling banyak zikirnya. Paling bagus ngajinya. Paling tebal imannya. Jangan ditanya ibadahnya.
Pasti sebagian kita bepikir, bisa-bisanya perempuan seshalihah itu akhirnya berkeluh kesah? Bahkan sampai berucap mengharap kematian?Hanya karena omongan orang?
Sahabat Mulia, ini menujukkan betapa begitu besarnya pengaruh kalimat tuduhan, nyinyiran dan penghakiman terhadap batin seorang Maryam.
Maryam, sang manusia pilihan masih bisa merasakan sakit hati, pilu terhadap pandangan orang. Bahkan sampai berandai mati saja. Dilupakan orang. Dianggap tak pernah ada.
BACA JUGA:Insyaallah Masuk Surga! 5 Dosa yang Wajib Dihindari Para Suami Kepada Istri
BACA JUGA:Bagaimana Gambaran Keadaan di Surga? Begini Berdasarkan Al Quran dan Hadis