BACAKORAN.CO - Kontroversi muncul di tubuh Nadhatul Ulama (NU).
Ketika Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, dan Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, saling serang.
Cak Imin meragukan kesetiaan NU Khofifah setelah mendukung Prabowo Subianto.
Hal ini memicu pernyataan kontroversial, mengingat Khofifah.
BACA JUGA:Cetak 2 Juta Pengusaha Muda, Repnas Menangkan Prabowo- Gibran, Ini Langkah Strateginya!
Yang baru saja resmi menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU setelah dukungan tersebut.
Menghadapi kritik tersebut, Khofifah memberikan jawaban tegas saat berkunjung ke Universitas Islam Makassar.
Dia menegaskan bahwa partai politik dan NU adalah entitas yang berbeda.
Mengajak semua pihak untuk membedakan antara partai dan organisasi keagamaan.
BACA JUGA:Capres Ganjar Bakal Berikan Insentif Kepada Petugas Posyandu
"Saya ini Ketua Umum PP Muslimat NU, saya rasa kalau misalnya ada mereka yang terafiliasi dengan partai maka itu partai. Partai itu partai, NU ya NU," ujar Khofifah.
Khofifah menyentil pernyataan Cak Imin yang meragukan ke-NU-an dirinya.
Dengan tegas, dia menegaskan bahwa pertanyaan seharusnya dialamatkan pada mereka yang meragukan.
Meminta klarifikasi terkait peran dan sejarah keanggotaan dalam NU.
"Loh, yang NU yang mana? bahwa itu Mas Imin itu PKB PKB, jadi bedakanlah antara partai dengan organisasi," ungkap Khofifah dengan tegas.
Ia menegaskan bahwa dirinya adalah warga NU yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU.
Dalam menanggapi kritik, Khofifah menekankan pentingnya saling menghormati.
Lalu membangun pemahaman, dan memperkuat kepercayaan di dalam organisasi keagamaan tersebut.
Dirinya tidak akan merespon itu ya tapi lebih baik saling menghormati.
" Kita saling membangun understanding, dan saling membangun kepercayaan," harap Khofifah.